Senin 22 Jan 2024 13:16 WIB

Jalur Antarkabupaten di Sulteng Terputus Akibat Banjir di Touna

Banjir menerjang sejumlah desa dan merusak sejumlah fasilitas umum termasuk jalan.

Warga menyaksikan jembatan yang putus akibat banjir (ilustrasi). Jalur antarakabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah hingga masih terputus akibat dampak banjir yang melanda Kabupaten Tojo Una-una.
Foto: ANTARA/Basri Marzuki
Warga menyaksikan jembatan yang putus akibat banjir (ilustrasi). Jalur antarakabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah hingga masih terputus akibat dampak banjir yang melanda Kabupaten Tojo Una-una.

 

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Jalur antarkabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah hingga masih terputus akibat dampak banjir yang melanda Kabupaten Tojo Una-una pada Ahad (21/1/2024). Banjir menerjang sejumlah desa setempat.

Baca Juga

"Banjir menerjang sejumlah desa di daerah itu merusak sejumlah fasilitas umum, termasuk jalan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulawesi Tengah Andy Sembiring di Palu, Senin (22/1/2024).

Dia mengatakan, banjir terjadi pada pukul 15.00 Wita disebabkan intensitas hujan di daerah tersebut tinggi mengakibatkan air sungai meluap dengan arus cukup deras hingga merendam pemukiman warga dan jalan. Dilaporkan, dampak dari bencana hidrometeorologi itu menimbulkan satu korban jiwa karena terseret arus, termasuk tujuh unit rumah warga juga terseret banjir.

"Dari peristiwa ini empat desa terdampak yakni, Desa Mawomba, Kecamatan Tojo Barat, Desa Tayawa, Desa Bahari dan Desa Lemoro, Kecamatan Tojo," ujarnya.

Menurut data asesmen BPBD, sekitar 257 Kepala Keluarga (KK) terdampak dan pemerintah setempat juga membangun posko pengungsian untuk warga. Data sementara, 107 KK Desa Bahari terdampak kemudian dua rumah hanyut, 150 KK Desa Tayawa terdampak, tiga dusun terendam, lima unit rumah hanyut dan akses jalan terputus termasuk pipa air bersih juga putus. 

"Di Desa Lemoro pipa air bersih terputus. Kebutuhan mendesak warga saat ini logistik makanan siap saji, air bersih, baju dan selimut untuk perlengkapan tidur," ujar Andy.

Dia mengatakan, hasil asesmen ini bersifat sementara dan sewaktu-waktu dapat berubah karena BPBD setempat terus melakukan pendataan lapangan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement