Selasa 13 Feb 2024 08:33 WIB

Perundingan Gencatan Senjata Diharapkan akan Terus Berlanjut

Sudah 100 sandera dibebaskan dalam gencatan senjata.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Warga Palestina menyaksikan kehancuran akibat bombardir Israel di Jalur Gaza di Rafah pada Senin, 12 Februari 2024.
Foto: AP Photo/Hatem Ali
Warga Palestina menyaksikan kehancuran akibat bombardir Israel di Jalur Gaza di Rafah pada Senin, 12 Februari 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Seorang pejabat pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan serangan udara Israel ke Rafah tidak berdampak pada negosiasi pembebasan sandera. Hal ini disampaikan sebelum perundingan lebih antara kepala intelijen di Mesir.

Sumber mengatakan pejabat senior AS, Mesir, Israel dan Qatar diperkirakan akan melanjutkan negosiasi pada Selasa (13/2/2024) di Kairo untuk membahas kerangka kerja tiga tahap kesepakatan yang akan membebaskan sandera Israel yang masih ditawan Hamas dan menghasilkan jeda pertempuran.  

Baca Juga

Kerangka kerja itu sudah disepakati Direktur CIA Bill Burns, kepala Mossad Israel David Barnea, Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al Thani dan kepala intelijen Mesir Abbas Kamel. Perundingan yang melibatkan Burns dan Sheikh Mohammed pekan ini akan digelar meski Israel menolak proposal gencatan senjata Hamas pekan lalu.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggambarkan beberapa elemen proposal itu "delusional." Namun pejabat pemerinta AS mengatakan meski beberapa hal dalam proposal Hamas "tidak bisa dimulai" masih terdapat ruang untuk negosiasi. Washington mengatakan akan melanjutkan perundingan.

Namun semakin intensifnya konflik di Rafah menambah kekhawatiran serangan Israel ke ujung selatan Gaza yang menampung lebih dari satu juta pengungsi, dapat merusak perundingan pembebasan sandera.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller menolak mengkonfirmasi perundingan akan dilakukan pada Selasa ini. Namun aksi militer Israel tidak boleh berdampak pada negosiasi. "Israel sedang menggelar kampanye militer, jadi saya tidak tahu mengapa serangkaian serangan baru akan mengubah sifat perundingan ini," kata Miller.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sudah 28 ribu rakyat Palestina tewas dalam respon Israel atas serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober 2023. Israel mengklaim Hamas membunuh 1.200 orang dan menculik 240 lainnya dalam serangan tersebut.

Sudah 100 sandera dibebaskan dalam gencatan senjata yang digelar selama satu pekan pada akhir November tahun lalu. Setelah Netanyahu menolak proposal Hamas muncul pertanyaan mengenai kehadiran delegasi Israel.

Ketika ditanya mengenai komitmen Israel dalam pertemuan tersebut. Miller mengatakan Washington akan terus mengejar negosiasi pembebasan sandera dan jeda pertempuran. "Kami yakin diskusi ini penting," tambahnya.

Ditanya mengenai perundingan tersebut pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan "Hamas menunjukkan fleksibilitas yang besar dalam perundingan untuk mengakhiri agresi dan pertukaran tahanan, tapi penjajah masih mengulur-ulur waktu dan tidak menghormati upaya yang telah dilakukan." 

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement