Rabu 12 Nov 2025 21:42 WIB

PLTM Sion Ubah Deru Sungai Simongo Jadi Cahaya 15 Ribu Rumah

PLTM Sion berawal dari misi mendukung kebutuhan listrik area rural di Indonesia.

PLTM Sion yang terletak di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatra Utara. PLTM Sion yang berkapasitas 10 MW mengubah derasnya Sungai Simongo menjadi cahaya bagi 15 ribu rumah.
Foto: Dok. Republika/Qommarria Rostanti
PLTM Sion yang terletak di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatra Utara. PLTM Sion yang berkapasitas 10 MW mengubah derasnya Sungai Simongo menjadi cahaya bagi 15 ribu rumah.

REPUBLIKA.CO.ID, HUMBANG HASUNDUTAN — Jauh di pedalaman Sumatra Utara, di lekukan hijau Kabupaten Humbang Hasundutan, terdapat sebuah sungai yang alirannya kini "disulap" menjadi energi. Bukan dengan membangun dinding raksasa yang menenggelamkan lembah, melainkan dengan sentuhan cerdas dan ramah lingkungan.

Inilah PLTM Sion, Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) berkapasitas 10 MW, yang mengubah derasnya Sungai Simongo menjadi cahaya bagi 15 ribu rumah. Proyek ini lahir dari sebuah pertanyaan sederhana namun mendesak yaitu mungkinkah kita mendapatkan listrik yang kuat tanpa harus mengorbankan kelestarian alam? Sion menjawab, "Mungkin”.

Baca Juga

PLTM Sion berdiri sebagai perwujudan untuk mengurangi jejak karbon. Lebih dari sekadar infrastruktur, PLTM Sion dianggap sebagai jembatan harapan yang menghubungkan kebutuhan energi terbarukan global dengan desa-desa terpencil di Nusantara.

Gagasan pembangunan PLTM Sion bermula dari 2014, diawali dengan studi dibidang Indo Eletric Power Plant untuk mencari lokasi yang paling ideal. "Diawali dengan misi untuk mendukung kebutuhan listrik di beberapa area rural di Indonesia dan juga untuk mendukung kebutuhan listrik terbarukan sesuai dengan rencana pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi karbon," ujar perwakilan shareholder PT Citra Multi Energi dari PT Mulya Energi Lestari, Kartadjaja Intan, saat ditemui di Humbang Hasundutan, Sumatra Utara, pada Selasa (11/11/2025).

Pencarian itu membawa mereka ke Sungai Simongo, di Kecamatan Parilitan, Kabupaten Humbang Hasundutan. Lokasi di kawasan Tama Hills yang berbukit ini dianggap menyediakan kombinasi sempurna untuk pembangkit tipe run-of-river (memanfaatkan aliran sungai tanpa bendungan masif). PLTM ini memiliki kapasitas 10 MW dan sudah memproduksi listrik yang ramah lingkungan serta terkoneksi dengan Gardu Induk PLN di Dolok Sanggul sejak masa pandemi tahun 2020.

Direktur Utama PT CME B Dwiadji Indratoto mengatakan dasar pemilihan lokasi mengandalkan “hukum alam”. "Ya memang lokasi itu, hydropower itu yang dicari adalah debit, kecukupan dari air, sama tinggi jatuh," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement