Kamis 01 Feb 2024 17:40 WIB

PUPR: World Water Forum Tingkatkan Kesadaran Publik Terkait Air

Masalah air merupakan masalah bersama baik itu dalam skala lokal maupun global.

Petugas saat mendistribusikan air bersih kepada warga di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (29/9/2023).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas saat mendistribusikan air bersih kepada warga di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (29/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) mengungkapkan World Water Forum Ke-10 di Bali pada Mei 2024 bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan air.

"Ini merupakan forum internasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan," ujar Direktur Jenderal SDA Kementerian PUPR Bob Arthur Lombogia.

Baca Juga

Menurut dia, masalah air merupakan masalah yang harus kita hadapi bersama baik itu dalam skala lokal maupun global. "Maka dari itu saya kembali mengingatkan bahwa kita sudah terpilih sebagai tuan rumah dalam pelaksanaan World Water Forum Ke-10," katanya.

World Water Forum bertujuan memberikan platform bagi berbagai pihak guna berbagi pengetahuan serta pengalaman dalam hal pengelolaan sumber daya air. World Water Forum Ke-10 memiliki tema "Water for Shared Prosperity" yang diterjemahkan ke dalam 6 subtema yang dibahas, di antaranya adalah water for human and nature, water security and prosperity, disaster risk reduction and management, governance cooperation and hydro diplomacy, sustainable water finance, dan knowledge and innovation.

Dalam forum tersebut, Indonesia bersama negara-negara anggota World Water Council mencari berbagai mekanisme dan pendekatan untuk menyelesaikan isu yang berkaitan dengan air. Ada tiga proses dikatakannya yang akan secara spesifik membahas permasalahan air yang erat kaitannya dengan politik, regional/kawasan dan tematik.

Ruang diskusi antar pemangku kepentingan dari mulai kepala negara, anggota parlemen, pejabat setingkat menteri, pemerintah daerah, dan otoritas wilayah sungai, untuk isu air yang erat kaitannya dengan politik. Kedua adalah pembahasan isu air dengan melibatkan pemangku kepentingan dari mulai pemerintah hingga lembaga non profit. Terakhir adalah terkait persoalan regional/kawasan.

Forum nantinya membuka ruang diskusi antar pemangku kepentingan yang berasal dari sejumlah kawasan yakni Mediterania, Asia Pasifik, Amerika dan Afrika. Sinergi ketiga proses ini diperlukan dalam upaya mewujudkan air sebagai sarana menuju kemakmuran bersama.

Ketiga proses tersebut menyelaraskan berbagai upaya yang berorientasi pada aksi atau solusi nyata melalui agenda politik dan regional yang diprioritaskan serta tema-tema utama yang diidentifikasi.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement