REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Di ibu kota Cina, Beijing, sepeda sudah menjadi bagian dari sistem transportasi publik. Ia diminati karena praktis, murah, dan menunjang mobilitas jarak dekat. Keberadaannya tentu turut berkontribusi pada upaya Cina memangkas angka emisi karbon.
Jika berkunjung ke Beijing, Anda bakal melihat pengguna sepeda di berbagai sudut kota. Setelah diperhatikan, Anda pasti akan sadar sepeda yang mereka tunggangi bukan kepunyaan pribadi. Sebab ada keseragaman bentuk dan warna pada sepeda. Setidaknya Anda akan melihat tiga warna sepeda, yakni kuning, biru-putih, dan toska. Masing-masing warna tersebut merupakan identitas dari perusahaan penyedia layanan sepeda bersama atau sharing bike.
Sepeda bersama tersedia di berbagai tempat dan sudut kota Beijing, mulai dari depan pintu masuk stasiun kereta bawah tanah, hingga area perkantoran. Sepengamatan saya, Pemerintah Kota Beijing memang sudah menyediakan fasilitas parkir sepeda di berbagai tempat. Hal itu memudahkan warga yang hendak menggunakan sharing bike.
Untuk bisa menggunakan sepeda bersama, Anda harus terlebih dulu mengunduh aplikasi perusahaan sepeda terkait dan membuat akun. Sebab penonaktifan kunci pada sepeda harus dilakukan dengan memindai kode QR yang tertempel pada setang atau bawah sadel. Sementara metode pembayarannya dilakukan secara digital.
Jika Anda hendak menggunakan Hellobike (sepeda berwarna biru-putih), misalnya, Anda dapat melakukan pembayaran dengan menggunakan Alipay, yakni sebuah dompet digital milik perusahaan Alibaba Group. Selain Alipay, sepeda berbagi juga dapat digunakan jika Anda memiliki WeChat Pay dan Apple Pay.
Ketika membuka aplikasi sepeda bersama yang sudah terunduh, sebuah peta akan muncul dan menunjukkan sebaran sepeda di sekitar pengguna. Selanjutnya kita hanya tinggal memilih sepeda yang hendak digunakan. Untuk 15 menit pemakaian, pengguna dikenakan biaya 1,5 yuan atau sekitar Rp 3.200. Tarif 1,5 yuan akan diterapkan pada tiap 15 menit berikutnya.
Jika sudah tiba di tujuan, pastikan sepeda diparkir pada area standar yang ditunjukkan pada peta aplikasi. Jika parkir di luar zona yang ditentukan, pengguna akan dikenakan semacam denda dengan kisaran antara tiga hingga sepuluh yuan. Harus dipastikan pula sepeda dikunci kembali setelah digunakan. Sebab jika tidak dikunci, kemudian sepeda tersebut digunakan orang lain, biayanya akan masuk atau memotong deposit pengguna.
Karena infrastrukturnya turut menunjang, mulai dari banyaknya tempat parkir hingga jalur khusus pesepeda di jalan raya, penggunaan sepeda bersama telah menjadi pilihan utama warga Beijing yang hendak bepergian dalam jarak dekat. Bahkan tak sekali saya lihat, pria bersetelan jas dan dasi, dengan santai mengayuh sepeda di area perkantoran dekat apartemen tempat saya tinggal di Distrik Chaoyang.
Salah satu perusahaan awal yang merintis bisnis sepeda bersama di Beijing adalah Ofo. Pada 2014, mereka menyediakan sepeda bersama untuk kalangan mahasiswa di kampus. Kemunculan sepeda bersama kemudian memperoleh sambutan positif. Setelah 2014, terdapat puluhan perusahaan yang terjun ke bisnis tersebut. Hal itu tak pelak sempat membuat peredaran sepeda di Beijing tak terkendali. Pada 2020, terdapat 690 juta penggunaan sepeda bersama di Beijing.
Pada 2021, Komisi Transportasi Kota Beijing (KTKB) membatasi jumlah sepeda bersama sebanyak 800 ribu unit. Jumlah tersebut dibagikan kepada tiga perusahaan utama penyedia sharing bike, yakni Meituan (dengan jatah 400 ribu unit), Helloglobal (210 ribu unit), dan DiDi Bike (190 ribu unit). KTKB mengatakan pembatasan tersebut bertujuan meningkatkan pengalaman penggunaan dan menyediakan sepeda bersama dengan kualitas lebih baik melalui platform.
Sepeda jadi alat pangkas emisi... (baca di halaman berikutnya)