Senin 22 Apr 2024 16:50 WIB

Peringatan Hari Bumi, KLHK: Menjaga Bumi Tanggung Jawab Setiap Individu

Menjaga bumi bisa dimulai dengan melakukan hal kecil bagi setiap individu.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengingatkan setiap individu memiliki tanggung jawab yang sama dalam menjaga bumi.
Foto: www.freepik.com
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengingatkan setiap individu memiliki tanggung jawab yang sama dalam menjaga bumi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengingatkan setiap individu memiliki tanggung jawab yang sama dalam menjaga bumi dalam rangka peringatan Hari Bumi yang dilakukan setiap 22 April.

"Ini sebetulnya pesan untuk setiap hari, bukan untuk hari ini saja, dimana kita semuanya punya tanggung jawab untuk memastikan agar bumi ini tetap bisa mendukung dan memberikan fungsi-fungsinya secara lestari," kata Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) KLHK Laksmi Dhewanthi ketika ditemui usai konferensi pers di Jakarta, Senin (22/4/2024).

Baca Juga

Ia mengatakan, masyarakat dapat melakukan apa yang bisa dilakukan saat ini dalam upaya melestarikan bumi yang ditinggali manusia dan beragam spesies ini.

"Sekecil apapun kontribusinya itu pasti akan bernilai dan bermakna untuk kelestarian bumi," kata Laksmi.

Ditemui dalam kesempatan berbeda, Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLHK Sigit Reliantoro mengatakan secara global saat ini terdapat krisis keanekaragaman hayati, pencemaran, dan perubahan iklim, yang dialami oleh berbagai negara.

Ketiga krisis tersebut dialami tidak hanya oleh masyarakat di negara tertentu, kata dia, tapi juga dihadapi oleh berbagai lapisan masyarakat baik negara maju maupun berkembang.

"Tentu kita meminta dan juga kita di level internasional menyadari kalau ketiga krisis itu dijawab satu per satu, maka sumber daya kita tidak banyak, maka semua upaya mestinya disinergikan untuk satu program bisa menjawab ketiga hal ini," katanya.

Hari Bumi  diperingati setiap 22 April dilatarbelakangi peristiwa tumpahan minyak di sebuah pengeboran minyak di California, Amerika Serikat (AS), pada 1969 yang menjadi salah satu peristiwa lingkungan terburuk dalam dekade tersebut.

Tumpahan minyak yang mencapai lebih dari 11 juta liter di perairan itu menyebabkan kematian belasan ribu burung laut serta mamalia yang tinggal di lautan, termasuk lumba-lumba dan singa laut.

Peristiwa itu mendorong jutaan orang untuk turun ke jalan meramaikan aksi untuk memperingati bumi dan selanjutnya Hari Bumi diperingati pada 22 April setiap tahunnya sejak 1990.

Pemerintah Indonesia sendiri sudah memperingati Hari Bumi sejak 2009 dalam upaya mendorong peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan dan melindungi alam.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement