REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Cinema XXI menerapkan praktik keberlanjutan melalui beberapa inisiatif yang memberi dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat. Implementasi program keberlanjutan ini dilakukan secara bertahap oleh perusahaan sebagai langkah untuk mendorong transisi energi.
Salah satu upaya itu adalah dengan mendaur ulang minyak jelantah hasil dari proses operasional Cinema XXI menjadi bahan baku biofuel. Cinema XXI berharap langkah positif ini mendorong penerapan prinsip ekonomi sirkular dalam jangka panjang.
Plt Head of Cinema Operations Cinema XXI Ricky Samsoedin mengatakan, dalam kegiatan bisnis dan operasional perusahaan, Cinema XXI selalu menerapkan prinsip keberlanjutan. “Kami percaya, setiap individu maupun perusahaan dapat berpartisipasi terhadap upaya mendorong keberlanjutan. Oleh karena itu, meskipun kegiatan usaha Cinema XXI tidak terkait langsung dengan aktivitas yang berdampak pada lingkungan hidup, perusahaan tetap berkomitmen untuk berperan serta dalam menjaga dan melindungi lingkungan,” kata Ricky, Rabu (5/6/2024).
Ricky mengatakan, sejak November 2023, Cinema XXI melakukan program pengumpulan minyak jelantah melalui kerja sama dengan TUKR, perusahaan Indonesia yang mengoperasikan pengumpulan UCO (used cooking oil/minyak jelantah).
“Limbah minyak jelantah dari proses produksi dan bisnis Cinema XXI, oleh TUKR dikumpulkan sebagai pasokan bahan baku produksi biofuel yang lebih ramah lingkungan jika dibandingkan fossil fuel. Secara bertahap, ke depannya seluruh lokasi Cinema XXI akan berpartisipasi untuk pengumpulan minyak jelantah,” ujarnya.
Langkah ini, lanjut Ricky, juga selaras dengan komitmen perusahaan dalam menjaga kualitas produk makanan dan minuman yang disajikan kepada konsumen. “Seperti penggunaan minyak goreng, kami menjaga agar warna minyak gorengnya tidak gelap atau keruh. Di sisi lain, kami juga menjaga agar minyak jelantah ini tetap dapat dimanfaatkan dan tidak mencemari lingkungan,” tambahnya.
Ricky menambahkan Cinema XXI juga menggunakan kemasan yang aman dan ramah lingkungan untuk rangkaian produk food and beverage (F&B). Cinema XXI pun mulai menggunakan bahan-bahan biodegradable yang mudah terurai di alam dan dapat didaur ulang.
Selain itu, Cinema XXI memperhatikan penggunaan bahan baku yang berkualitas tinggi dan baik untuk kesehatan, seperti menggunakan biji jagung Non-Genetically Modified Organism (Non-GMO), gula kelapa organik, dan trans-fat-free oil untuk produk popcorn,” katanya.
Head of Brand & Partnership TUKR Adhi Putra Tawakal mengatakan, kolaborasi dengan Cinema XXI dalam inisiatif pengolahan minyak jelantah ini bertujuan memberikan dampak positif untuk lingkungan dan masyarakat.
“Kami bersyukur dapat menjadi bagian dari inisiatif keberlanjutan yang dilakukan Cinema XXI, dan harapannya akan makin banyak perusahaan maupun individu yang memiliki motivasi dan gerakan yang sama untuk mendorong Indonesia bahkan dunia menjadi lebih baik dan sehat,” katanya.
Berdasarkan laporan TUKR pada periode November 2023 hingga 31 Maret 2024, sebanyak 209 lokasi bioskop Cinema XXI telah berpartisipasi dalam program pengumpulan minyak jelantah, dengan total yang berhasil diolah mencapai 52.766 kg.
Dengan demikian, Cinema XXI telah berkontribusi mencegah sekitar 175.027 kg emisi karbon, menjaga kemurnian hingga 52.766 juta liter air, dan melindungi kesehatan lebih dari 52.766 anggota masyarakat.
“Komitmen keberlanjutan Cinema XXI sejalan dengan misi TUKR dalam memanfaatkan minyak jelantah menjadi sumber daya energi yang lebih ramah lingkungan," kata Adhi.
Menurut dia, program ini juga didukung dengan sertifikasi dari International Sustainability & Carbon Certification (ISCC) yang dimiliki oleh TUKR yang menjadi garansi bahwa limbah minyak jelantah dari Cinema XXI telah memenuhi persyaratan standar keberlanjutan tinggi yang ditetapkan oleh Uni Eropa.
"Sertifikasi ini juga membuka akses ke pasar biodiesel Eropa sehingga minyak jelantah dari Cinema XXI mempunyai keunggulan kompetitif, serta memiliki peluang baru untuk diolah menjadi bahan bakar berkelanjutan,” tambahnya.
Sustainability Analyst dan Dosen Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia Aulia Qisthi mengapreasi langkah yang dilakukan Cinema XXI dalam menjalankan inisiatif program keberlanjutan untuk lingkungan hidup.
“Kelestarian lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk ambil bagian dalam upaya pelestarian lingkungan, dan itu bisa dimulai dari hal-hal sederhana di sekitar kita,” katanya.
Ia menambahkan pentingnya melibatkan semua pihak, termasuk pemerintah, perusahaan, dan masyarakat umum, dalam mendukung dan mengadopsi inisiatif keberlanjutan untuk kebaikan kita bersama dan masa depan generasi selanjutnya.