Selasa 18 Jun 2024 08:02 WIB

Proyek Tanggul Laut Semarang Ditargetkan Rampung Agustus

Proyek ini diyakini efektif dalam mengatasi banjir dan rob di Semarang.

Foto udara sejumlah kendaraan melintas di jalur pantura pascabanjir di kawasan Jalan Kaligawe Raya-Genuk, Semarang, Jawa Tengah, Senin (18/3/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Foto udara sejumlah kendaraan melintas di jalur pantura pascabanjir di kawasan Jalan Kaligawe Raya-Genuk, Semarang, Jawa Tengah, Senin (18/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meyakini program pengendalian banjir dan rob di Tambaklorok pada tahap II, di antaranya dengan pembangunan tanggul, akan efektif dalam mengatasi banjir dan rob di Semarang, Jawa Tengah. Proyek tanggul laut sepanjang 3,6 kilometer (km) tersebut ditargetkan rampung pada Agustus.

“Saya kira ini akan jadi percontohan seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena daerah di sepanjang Pantura ini perlu penanganan karena juga mengalami penurunan tanah, jadi tidak hanya Jakarta, tapi juga Tegal, Pekalongan, Demak, termasuk Semarang," kata Menteri Basuki dalam keterangannya, Senin (17/6/2024).

Baca Juga

Basuki pada Senin mendampingi Presiden Jokowi meninjau Program Pengendalian Banjir dan Rob Tahap II dan Penataan Kawasan Kampung Nelayan di Tambaklorok, Semarang.

"Untuk kawasan seluas 56 hektare ini, kita lakukan penataan kawasan serta pengendalian banjir dan rob dan saat ini sudah tertutup semua sehingga tidak akan ada lagi banjir dan rob yang masuk di kawasan Tambaklorok ini,” kata Basuki.

Basuki menjelaskan bahwa dalam sistem pengendalian banjir juga terdapat dua kolam retensi atau penampungan yang memiliki luas 12,02 hektare dan 8,57 hektare. Masing-masing kolam retensi juga dilengkapi pompa berkapasitas 3 x 500 liter per detik.

“Seluruh progresnya sudah mencapai 85 persen. Nanti akan selesai semua pada Agustus 2024. Pembebasan lahannya dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang, dan pembangunan oleh Kementerian PUPR, jadi ada kolaborasi,” kata Basuki.

Program pengendalian banjir dan rob di kawasan Tambaklorok Tahap II mulai dilaksanakan oleh Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR pada 2022 dengan alokasi anggaran sebesar Rp 231,6 miliar. Sementara, Penataan Kawasan Kampung Nelayan di Tambaklorok dilaksanakan okeh Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR mulai Mei 2017. Jumlah anggaran yang dialokasikan untuk penataan kawasan tersebut sebesar Rp45,6 miliar.

Presiden Jokowi mengatakan proyek pengendalian banjir dan rob ini diproyeksikan dapat menahan rob yang terjadi dalam jangka waktu 30 tahun ke depan.

“Panjang untuk tanggul robnya ini sepanjang 3,6 km. Saya kira dalam jangka 30 tahun minimal bisa menahan rob yang terjadi. Saat ini baru dibangun, nanti kalau sudah rampung di bulan Agustus ini baru terlihat efektivitasnya,” kata Presiden Jokowi dalam peninjauan itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement