REPUBLIKA.CO.ID, RUIDOSO -- Jalan-jalan di seluruh desa pegunungan di selatan New Mexico, Amerika Serikat (AS) yang baru-baru ini dilanda kebakaran hutan ditutup. Pihak berwenang setempat berusaha menjauhkan kendaraan dari jalur yang terendam banjir yang mengalir deras.
Pemerintah di Ruidoso melaporkan beberapa jembatan penyeberangan ditutup karena lumpur dan puing-puing yang dibawa air banjir terlihat bergerak turun menuju jalan.
"Mohon segera ke tempat yang lebih tinggi!" tulis pengumuman desa di media sosial saat Badan Cuaca Nasional AS mengeluarkan peringatan banjir bandang, Selasa (9/7/2024).
Mobil milik warga dievakuasi dan beberapa pejabat desa melaporkan terjadi kebocoran gas yang disebabkan banjir bandang. Warga mengunggah video yang memperlihatkan derasnya aliran air banjir dan mereka mengatakan tidak bisa pulang ke rumah.
Mobil-mobil polisi menghalangi lalu lintas dan menempatkan penghalang semen di sejumlah jalan. Sementara puing-puing bergerak cepat terbawa arus air. Badan Cuaca Nasional (NWS) AS di Albuquerque melaporkan terjadi beberapa kali penyelamatan air.
NWS mengatakan badai menghasilkan hujan hingga 1,5 inci. Mereka memperingatkan curah hujan pada hari Rabu (10/7/2024) diperkirakan lebih tinggi.
NWS mengeluarkan peringatan banjir dan peringatan untuk daerah lain, termasuk di New Mexico utara di mana banyak penduduk belum pulih dari dampak kebakaran tahun 2022 yang dipicu dua kebakaran yang direncanakan pemerintah. Layanan cuaca mengatakan beberapa badai mampu membawa hujan setinggi 2 inci (5 cm) serta hujan es dan hembusan angin berkecepatan 60 mph (96 km/jam).
Selain di New Mexico, saat ini AS juga menghadapi Badai Beryl di Texas dan panas ekstrem yang menyelimuti selatan dan barat negara itu. Beryl mendarat di sekitar tengah pantai Texas dekat Matagorda dengan gelombang badai yang berbahaya dan angin kencang pada Senin (7/7/2024) dini hari.
Badai yang kuat ini sebelumnya menghancurkan beberapa bagian Meksiko dan Karibia. Ini adalah badai paling awal yang pernah mencapai kecepatan angin badai Kategori 5, yang dipicu menghangatnya permukaan air laut di bulan Juni, seperti yang biasanya terjadi di bulan September setelah berbulan-bulan terkena sinar matahari musim panas.