Senin 15 Jul 2024 18:00 WIB

Philip Morris International Tempati Peringkat Pertama Forbes Net Zero Leaders 

Sampoerna menggunakan energi terbarukan di seluruh fasilitas produksi.

Proyek panel surya HM Sampoerna
Foto: HM Sampoerna
Proyek panel surya HM Sampoerna

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan induk PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), Philip Morris International Inc. (PMI), menduduki peringkat pertama dalam Forbes Net Zero Leaders 2024. Daftar peringkat ini fokus pada 100 perusahaan publik yang tercatat di bursa Amerika Serikat (AS) dengan pencapaian terbaik dalam mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dalam bisnisnya.

Raihan ini menandai dua tahun berturut-turut PMI berada di jajaran 10 teratas perusahaan AS dalam daftar tersebut. Posisi tahun ini melesat dari peringkat ketujuh pada 2023.

Baca Juga

Forbes melakukan pemeringkatan dengan menggunakan data dari perusahaan Sustainalytics dan Morningstar untuk menentukan peringkat komitmen perusahaan terhadap komitmen net zero emission (NZE) di masa depan. NZE merupakan upaya menekan jumlah gas rumah kaca yang bertujuan untuk menghindari dampak lebih buruk dari pemanasan global.

Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) Ivan Cahyadi mengatakan, pencapaian ini menjadi bukti bahwa PMI telah benar-benar bertransformasi dan memberikan perhatian pada keberlanjutan dalam aspek bisnis untuk mencapai tujuan perusahaan. 

“Sebagai bagian dari PMI, kami merasa terhormat bahwa perusahaan induk kami diakui oleh Forbes sebagai perusahaan dengan peringkat tertinggi yang berada di garis depan dalam upaya menuju net zero emission. PMI benar-benar bertransformasi,” kata Ivan dalam siaran pers, Senin (15/7/2024).

Menurut dia, strategi iklim yang diterapkan bertujuan untuk berkontribusi dan berperan aktif dalam mengatasi risiko terkait perubahan iklim. "Juga membangun ketahanan dengan memanfaatkan peluang yang ada, untuk mewujudkan masa depan yang rendah karbon,” lanjut Ivan.

Sebagai anak perusahaan PMI, Sampoerna menjalankan komitmen netralitas karbon dengan sepenuhnya menggunakan energi terbarukan sebagai sumber listrik melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di seluruh fasilitas produksinya dan menggunakan listrik dengan Renewable Energy Certificate (REC) yang difasilitasi oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). 

"Pada Desember 2023, Sampoerna juga mulai mengoperasikan 10.550 panel surya untuk membantu daya listrik Pabrik Sukorejo di Pasuruan, Jawa Timur. Hal ini merupakan salah satu inisiatif lingkungan untuk mendukung netralitas karbon di seluruh fasilitas produksi pada tahun 2025," kata Ivan.

Melalui kombinasi kedua pendekatan ini, seluruh pasokan listrik untuk fasilitas produksi Sampoerna yang berada di Surabaya, Pasuruan, Malang, (Kraksaan) Probolinggo, dan Karawang, telah sepenuhnya (100 persen) menggunakan energi bersih.

Dalam pemeringkatan Net Zero Leaders 2024, Forbes melakukannya dengan melihat pada tiga cakupan upaya perusahaan mencapai net zero emission. Pertama, emisi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri, dikenal dengan rantai keberlanjutan. Kedua, emisi yang dihasilkan dari penggunaan tenaga listrik, dan ketiga, emisi yang dihasilkan dari seluruh aktivitas perusahaan, termasuk limbah yang dihasilkan oleh perusahaan pemasok dan konsumen yang menggunakan produk mereka.

Aspek lain yang masuk dalam penilaian adalah struktur manajemen masing-masing perusahaan untuk membantu penilaian risiko, tata kelola, strategi, investasi, dan metrik untuk mencapai tujuan dekarbonisasi pada ketiga cakupan di atas, serta kekuatan finansial untuk menghadapi persaingan industri dan gejolak ekonomi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement