Senin 19 Aug 2024 14:44 WIB

SIG Hadirkan Hunian Tapak Ramah Lingkungan di IKN

Menteri BUMN Erick Thohir menyambut positif inovasi semen hijau dari SIG.

Hunian tapak ramah lingkungan MBR di IKN yang menggunakan bata interlock dari semen hijau SIG.
Foto: SIG
Hunian tapak ramah lingkungan MBR di IKN yang menggunakan bata interlock dari semen hijau SIG.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) menghadirkan hunian tapak ramah lingkungan yang memakai solusi bata interlock dari semen hijau di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Upaya ini sejalan dengan kebijakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mempercepat implementasi pembangunan berkelanjutan melalui penggunaan bahan bangunan ramah lingkungan dalam proyek IKN.

“Semen hijau merupakan inovasi produk dari SIG yang diproduksi dengan material dan melalui proses yang ramah lingkungan, serta didukung aktivitas riset dan pengembangan untuk menghasilkan produk dengan emisi lebih rendah dengan tetap mempertahankan kualitas di kelas peruntukannya,” ujar Direktur Utama Donny Arsal dalam keterangan resmi, di Jakarta, Senin (19/8/2024).

Berdasarkan Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2023, backlog perumahan di Indonesia mencapai 9,9 juta unit dengan 26,9 juta rumah tangga tidak memiliki akses terhadap hunian layak. Karena itu, pemerintah terus berupaya mempercepat penyediaan perumahan bagi masyarakat untuk mengatasi angka backlog kepemilikan rumah di Indonesia.

Salah satu usaha tersebut direalisasikan melalui SIG yang menghadirkan rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) tipe 36 yang dibangun menggunakan solusi bata interlock dari semen hijau ramah lingkungan. Bata interlock merupakan produk hasil applied research dengan mekanisme kerja bata yang saling mengunci antar balok seperti sistem lego.

Penggunaan bata interlock disebut memberikan banyak keuntungan dibandingkan material konvensional dalam pembangunan rumah karena lebih efisien digunakan dan lebih mudah diaplikasikan.

Durasi konstruksi pembangunan rumah menggunakan bata interlock dinyatakan lebih cepat dari pada bata biasa karena tak memerlukan proses perendaman bata, penyediaan kotak cetak pengecoran atau bekisting, aplikasi bahan perekat atau spesi di setiap lapis bata, serta penambahan plester dan acian. Bata interlock juga dikatakan ramah gempa untuk wilayah dengan tingkat seismisitas tinggi (KDS D) berdasarkan Uji Siklik dinding 2D di Balai Besar Sarana dan Bangunan Gedung Dirjen Bina Teknik Permukiman dan Perumahan

Selain rumah contoh, SIG turut mengaplikasikan solusi beton inovatif berbasis semen hijau, seperti solusi beton untuk perbaikan jalan dalam semalam, beton dekoratif, dan paving block berpori sebagai solusi kawasan tergenang. Adanya material bahan bangunan ramah lingkungan yang bisa mempercepat konstruksi rumah dinilai menjadi solusi konkret mendukung pemerintah menghadirkan hunian layak bagi masyarakat.

Sebagai perusahaan penyedia solusi bahan bangunan, pihaknya mengaku siap mempertahankan kepemimpinan di industri untuk memastikan target pembangunan berkelanjutan di Indonesia dapat terwujud, melalui inovasi produk bahan bangunan ramah lingkungan rendah karbon.

“Semen hijau SIG tercatat 21-38 persen lebih rendah karbon dibandingkan semen konvensional, serta memiliki kandungan dalam negeri (TKDN) tinggi, lebih dari 90 persen. Kombinasi antara aspek lingkungan dan nilai TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) yang tinggi semakin membuat produk SIG sangat relevan diaplikasikan pada Proyek Strategis Nasional, termasuk IKN, sebagai karya kebanggaan bangsa,” ucapnya.

Dalam proyek pembangunan di IKN, lanjut dia, SIG sudah berkontribusi dengan memasok bahan bangunan sejak Desember 2022. Hingga Juli 2024, SIG tercatat memasok 695 ribu ton semen yang digunakan dalam sejumlah proyek, seperti Istana Negara, Kantor Presiden, dan Lapangan Upacara yang berada di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), hingga proyek jalan tol dan bandara IKN. Produk SIG digunakan pula pada proyek Bendungan Sepaku yang berfungsi sebagai sarana penunjang untuk mencukupi kebutuhan air baku di IKN.

Menteri BUMN Erick Thohir menyambut positif inovasi semen hijau dari SIG sebagai bagian dari perjalanan transformasi BUMN, sekaligus kontribusi nyata BUMN dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi dampak perubahan iklim.

“BUMN berkomitmen untuk terus menjaga lingkungan Indonesia termasuk dengan menciptakan semen hijau oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG). Inovasi semen hijau SIG saat ini telah mampu menekan tingkat emisi hingga 38 persen dibandingkan semen konvensional,” kata Erick.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement