Selasa 15 Oct 2024 13:00 WIB

AS Masih Dihantui Ancaman Badai

Aktivitas siklon tropis berada di atas rata-rata pada Oktober dan November.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
Dampak kerusakan yang ditimbulkan badai Helene di Asheville, Senin (30/9/2024).
Foto: AP Photo/Mike Stewart
Dampak kerusakan yang ditimbulkan badai Helene di Asheville, Senin (30/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- Jutaan warga di wilayah tenggara Amerika Serikat (AS) menderita kerugian besar akibat kerusakan yang ditimbulkan Badai Helene dan Milton. Namun, para ilmuwan mengatakan musim badai masih jauh dari usai.

"Dalam hal mendaratnya badai di AS, ini musim yang sangat sibuk," kata meteorolog Yale Climate Connections, Jeff Masters, Senin (14/10/2024).

Baca Juga

Sejauh ini, sudah ada lima badai besar yang melanda AS, rekornya enam badai. Masters mengatakan kemungkinan rekor itu akan terjadi lagi karena tingginya aktivitas siklon tropis yang di atas rata-rata pada Oktober dan November.

Puncak musim badai AS terjadi pada pertengahan Agustus sampai pertengahan Oktober dan resmi berakhir pada 30 November. Masters mengatakan musim badai akan sangat aktif sampai bulan November karena kekuatan angin di atmosfer dan panasnya suhu laut masih di tingkat tertinggi yang pernah tercatat.

"Saya pikir kemungkinan besar dua atau tiga badai lagi pada pekan pertama bulan November dengan setidaknya satu menjadi badai besar," kata Masters.

Sementara itu, asisten profesor ilmu bumi, lingkungan dan planet Brown University Chris Horvat mengatakan, hingga saat ini suhu Teluk Meksiko masih hangat di tingkat yang tidak biasanya. "Kami tidak boleh tenang-tenang saja," katanya.

Suhu laut 26,6 derajat Celius atau lebih tinggi dapat memicu badai.  Tetapi faktor-faktor lain juga diperlukan untuk pembentukan badai, seperti angin tingkat atas yang berperan yang sangat penting dalam berbagai fenomena cuaca, termasuk pembentukan badai tropis seperti topan.

Angin tingkat atas mengacu pada aliran udara yang terjadi di lapisan atmosfer bagian atas. Angin tingkat atas dapat membantu atau menghambat pembentukan badai tropis.

Jika angin tingkat atas stabil dan mendukung, maka badai dapat tumbuh lebih kuat. Sebaliknya, jika angin tingkat atas tidak stabil, maka badai bisa melemah atau bahkan hancur. “Sepanjang tahun, Karibia cukup hangat untuk mengalami badai, tetapi angin tingkat atas yang kuatlah yang mencegahnya terjadi di musim dingin,” kata Masters.

Sangat penting melakukan persiapan selama musim badai. "Karena perubahan iklim membuat lautan menjadi lebih hangat, kita akan melihat lebih banyak badai besar dan akan melihat badai-badai tersebut di akhir musim,” katanya. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement