Selasa 05 Nov 2024 10:42 WIB

Inggris Hadapi Tantangan Besar untuk Capai Target Energi Bersih

Inggris perlu melipatgandakan kapasitas pembangkit listrik tenaga angin.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
PLTS (ilustrasi). Inggris menghadapi tantangan besar untuk mencapai target energi bersih.
Foto: Blogspot.com
PLTS (ilustrasi). Inggris menghadapi tantangan besar untuk mencapai target energi bersih.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Operator Sistem Energi Nasional (NESO) Inggris mengatakan Inggris menghadapi tantangan besar untuk mencapai target dekarbonisasi sistem kelistrikan pada tahun 2030. Dalam laporannya, NESO mengatakan Inggris harus melakukan reformasi dengan cepat.

Target dekarbonisasi yang akan membawa Inggris beralih dari bahan bakar fosil dan mempercepat meningkatkan pembangkit listrik tenaga angin dan matahari bagian dari upaya meraih target iklim yang lebih luas. Pemerintah Inggris meminta NESO memberi saran mengenai bagaimana target listrik dapat tercapai.

"Energi bersih merupakan tantangan besar, tapi dapat dicapai Britania Raya pada 2030," kata NESO, dalam laporannya Selasa (5/11/2024).

Namun, diperlukan reformasi yang cepat pada sistem untuk menghubungkan proyek-proyek baru ke jaringan listrik disertai perombakan perencanaan besar-besaran. Inggris akan membutuhkan lebih banyak kontrak kapasitas pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai dalam dua lelang energi terbarukan tahunan berikutnya dibanding enam lelah sebelumnya, menambah kapasitas 28 sampai 35 gigawatt tahun 2030.

Laporan NESO mengatakan Inggris perlu melipatgandakan kapasitas pembangkit listrik tenaga angin dari 13 gigawatt menjadi 27 gigawatt. Sementara kapasitas tenaga matahari harus ditingkatkan tiga kali lipat dari 15 gigawatt menjadi 47 gigawatt.

“Pemerintah bertekad untuk memastikan reformasi yang signifikan terhadap perencanaan dan jaringan listrik yang kami butuhkan sehingga kami dapat mendukung para pembangun dan mendukung para investor untuk mewujudkan peningkatan infrastruktur energi Inggris yang hanya terjadi sekali dalam satu generasi,” kata Menteri Energi Inggris Ed Miliband dalam pernyataan terpisah.

NESO mengatakan beralih ke energi yang lebih bersih tidak akan meningkatkan anggaran sistem energi Inggris serta akan membantu melindungi negara itu dari kenaikan harga bahan bakar fosil. Konsumen listrik Inggris dihantam kenaikan tarif listrik saat Rusia menginvasi Ukraina pada 2022 karena lonjakan harga gas dunia yang mendorong biaya gas untuk pemanas dan untuk pembangkit listrik. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement