Jumat 13 Dec 2024 16:50 WIB

Cara PLN Bangun Ekosistem Energi Hijau, Gandeng Sederet Startup Terkemuka

PLN siap menargetkan sebanyak 1.100 SPKLU tambahan pada tahun 2025 mendatang.

PLN gelar Media Roundtable yang dilaksanakan bersama empat startup; Maka Motors, Dayagreen, Gree dan 360E dari program akselerator Connext Powered by PLN.
Foto: PLN
PLN gelar Media Roundtable yang dilaksanakan bersama empat startup; Maka Motors, Dayagreen, Gree dan 360E dari program akselerator Connext Powered by PLN.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (persero) kembali mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin inovasi dan peralihan ke energi hijau di Indonesia lewat agenda Media Roundtable yang dilaksanakan bersama empat startup; Maka Motors, Dayagreen, Gree dan 360E dari program akselerator Connext Powered by PLN.

Program ini bertujuan untuk berbagi wawasan mengenai perkembangan industri EV dan inovasi teknologi di bidang green distributed power generation sekaligus menegaskan peran PLN sebagai pemangku kepentingan dalam mempercepat adopsi teknologi EV dan energi terbarukan di Indonesia melalui kolaborasinya dengan startup lokal.

Baca Juga

Seiring dengan meningkatnya perhatian dunia terhadap perubahan iklim, Indonesia tengah mempercepat transisi menuju ekosistem energi hijau. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan pesat industri kendaraan listrik (EV) yang menjadi salah satu pilar utama dalam upaya transisi menuju energi yang lebih ramah lingkungan. Tren ini sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia yang berkomitmen untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) di tahun 2060.

Salah satu tantangan utama dalam pengembangan kendaraan listrik adalah memastikan infrastruktur pendukung tersedia secara memadai.

PLN mengambil langkah proaktif untuk menjawab tantangan ini, sebagaimana yang disampaikan oleh Ririn Rachmawardini - EVP Divisi Pengembangan Produk Niaga “Saat ini, jumlah unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Indonesia telah mencapai 2.667 unit dan diproyeksikan akan terus bertambah hingga penghujung tahun ini. Dalam upaya akselerasi perkembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, PLN siap menargetkan sebanyak 1.100 SPKLU tambahan pada tahun 2025 mendatang,” ungkapnya.

Melalui penambahan jumlah SPKLU, langkah ini bertujuan untuk mengurangi potensi antrean kendaraan listrik yang ingin mengisi daya. Selain itu, dengan menambahkan jumlah SPKLU di berbagai wilayah Indonesia juga diyakini mampu mempercepat pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik secara menyeluruh.

Lebih lanjut, Abdan Hanif Satria - EVP Pengembangan Bisnis Korporat dan Investasi mengatakan “PLN tidak hanya berperan sebagai fasilitator, tetapi juga pemimpin dalam mempercepat pengembangan teknologi kendaraan listrik dan energi terbarukan. Dengan menggandeng startup inovatif, kami ingin memastikan bahwa ekosistem energi hijau di Indonesia terus berkembang dengan solusi yang progresif dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Langkah strategis PLN ini tentu memberikan ruang bagi startup untuk berkembang sekaligus mendukung inisiatif energi hijau yang lebih luas.

Salah satu peserta Startup, Raditya Wibowo, CEO Maka Motors, menyatakan "Saat ini, salah satu tantangan utama yang kami hadapi adalah menciptakan produk kendaraan listrik yang tidak hanya hemat energi, tetapi juga memiliki performa unggul. Kami yakin kolaborasi dengan PLN menjadi kunci strategis dalam mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia. Dukungan ini memberikan kami ruang untuk berfokus pada pengembangan teknologi yang efisien dan sesuai dengan kebutuhan pasar lokal,” ungkapnya.

Selain kendaraan listrik, fokus pada energi terbarukan menjadi elemen penting dalam menciptakan ekosistem yang inklusif dan merata.

Teknologi seperti green distributed power generation menghadirkan potensi untuk mendukung kebutuhan energi di daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh jaringan listrik konvensional. Dengan pendekatan ini, ekosistem energi yang lebih hijau dan berkelanjutan dapat dibangun.

Salah satu langkah strategis yang akan dilakukan PLN Icon Plus adalah membangun instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap di Bali dengan skala besar yang bertujuan untuk mencapai efisiensi pemakaian listrik hingga 75 persen. Pengaplikasian teknologi ini tidak hanya akan membantu mengurangi jejak karbon, tetapi juga memberikan alternatif energi yang lebih bersih dan efisien bagi industri di Indonesia.

Irwan Sukma - Chief Operating Officer 360E menambahkan, "Green distributed power generation adalah solusi penting untuk transisi energi yang merata. Kolaborasi dengan PLN membuka peluang besar untuk menghadirkan solusi berbasis energi terbarukan yang dapat diimplementasikan di berbagai wilayah Indonesia,” ungkapnya.

Melalui diskusi lintas sektor ini, bukan hanya langkah menuju pengembangan ekosistem energi yang lebih hijau, tetapi juga bukti nyata bahwa inovasi dapat mempercepat pencapaian target nasional untuk mengurangi emisi karbon.

Sebagai pemimpin dalam transisi energi hijau, PLN terus membuka ruang bagi inovasi, kolaborasi, dan solusi nyata yang mampu menjawab tantangan energi hari ini untuk menciptakan masa depan yang lebih bersih, inklusif, dan berkelanjutan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement