Senin 13 Jan 2025 20:32 WIB

Dukung Ekonomi Berkelanjutan, BSI Sediakan Water Station di Lapangan Gasibu Bandung

Mesin ini mampu mengolah air tanah maupun PDAM menjadi air layak minum.

Rep: Dian Fath Risalah / Red: Satria K Yudha
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Region VI Bandung dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkolaborasi mengadakan kegiatan BSI Sustainable Movement melalui penyediaan water station di Lapangan Gasibu, Bandung.
Foto: BSI
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Region VI Bandung dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkolaborasi mengadakan kegiatan BSI Sustainable Movement melalui penyediaan water station di Lapangan Gasibu, Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Region VI Bandung dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkolaborasi mengadakan kegiatan BSI Sustainable Movement melalui penyediaan water station di Lapangan Gasibu, Bandung. Pada kegiatan tersebut dilakukan peresmian water station permanen di Gasibu dan pembagian tumbler kepada pengunjung guna mengurangi ketergantungan terhadap air minum dalam kemasan (AMDK).

Pembangunan water station dilakukan untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) no 6 dan 11 tentang penyediaan akses air bersih serta mewujudkan kota dan komunitas yang berkelanjutan. Tahun ini, BSI melalui program BSI Sustainable Movement secara konsisten memberikan literasi dan edukasi kepada Masyarakat untuk menerapkan gaya hidup ramah lingkungan.

Regional CEO BSI VI Bandung Fitria Ekayani mengatakan, kegiatan BSI Sustainable Movement merupakan bentuk komitmen perseroan terhadap penyediaan sarana air bersih sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan dengan minum menggunakan tumbler dan mengambil air di water station. Dia menambahkan, kehadiran Water station Gasibu sudah terbukti dapat mengurangi jumlah sampah AMDK di Lapangan Gasibu yang kerap menjadi pusat aktivitas kesehatan dan kebugaran masyarakat Kota Bandung.

BSI dan Pemprov Jabar sudah memasang water station di Lapangan Gasibu dan Plaza Setda Pemprov Jabar di Gedung Sate sejak 15 Desember 2024. Laporan langsung mesin water station menunjukkan bahwa selama 22 hari sejak terpasang hingga 6 Januari 2025, Water Station Gasibu telah memberikan manfaat pemakaian air sebesar 13.116 liter atau setara pengurangan sampah plastik AMDK sebanyak 21.880 botol. 

Adapun, data Water Stasion Plaza Setda di Gedung Sate menunjukkan pemakaian sebanyak 753 liter air atau setara pengurangan sampah plastik AMDK sebanyak 1.256 botol. Secara keseluruhan, pemakaian air melalui kedua fasilitas tersebut selama 22 hari mencapai 13.869 liter air atau setara pengurangan AMDK sebanyak 23.115 botol.

"Penyediaan air layak minum melalui water station ini diharapkan dapat membantu masyarakat Bandung untuk dapat mengakses air layak minum sekaligus menekan sampah botol plastik sehingga diharapkan dapat mendukung kelestarian lingkungan," kata Kepala Biro Umum Setda Jabar Tulus Arifan dalam keterangan, Senin (13/1/2025).

Mesin water station yang dipasang oleh BSI memiliki kemampuan mengolah air tanah maupun PDAM menjadi air layak minum. Sumber air tanah yang diambil diolah dengan teknologi filterisasi yang akan membuang zat berbahaya sehingga layak minum. Untuk memastikan setiap lokasi bisa menghasilkan air layak minum, perseroan melakukan uji laboratorium dan serfifikasi layak minum untuk masing-masing lokasi karena setiap lokasi memiliki kandungan air yang berbeda-beda.

Mesin itu juga telah dilengkapi sistem IOT yang memungkinkan monitoring kondisi air. Perangkat yang ada bisa dimonitor langsung secara daring dan dapat menghasilkan live report terkait dengan volume air yang dihasilkan dan dimanfaatkan. Sistem ini juga dapat memudahkan pemeliharaan dan perbaikan peralatan yang ada jika suatu saat terjadi kerusakan atau tidak berfungsi dengan baik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement