Selasa 21 Jan 2025 14:00 WIB

Pemerintah Lanjutkan Insentif Konversi Motor Listrik

Target konversi motor listrik untuk 2025 belum ditetapkan.

Seorang teknisi memasang komponen motor listrik sebagai bagian dari proses konversi di bengkel konversi Bintang Racing Team, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/1/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Rina Nur Anggraini
Seorang teknisi memasang komponen motor listrik sebagai bagian dari proses konversi di bengkel konversi Bintang Racing Team, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan bahwa pemberian insentif untuk konversi motor listrik dilanjutkan pada 2025. Program insentif ini dilanjutkan guna mendukung perkembangan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia.

“Untuk ekosistem kendaraan listrik, ESDM mengawal konversi motor listriknya. Sesuai arahan pak Menteri (Bahlil Lahadalia), insentif akan dilanjutkan,” ujar Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Eniya Listiani Dewi, Selasa (21/1/2025).

Baca Juga

Akan tetapi, lanjut dia, dana insentif yang akan diberikan sedang dalam proses pembahasan karena baru memulai tahun anggaran. Oleh karena itu, target konversi motor listrik untuk 2025 belum ditetapkan. “Kalau untuk perusahaan (yang akan kerja sama), nanti kami umumkan lagi,” ucapnya.

Terkait dengan perkembangan konversi motor listrik pada 2024, Eniya menyampaikan bahwa sebanyak 1.111 unit sudah dibayarkan insentif untuk konversinya. Capaian tersebut, kata dia, meningkat pesat dari realisasi 2023 yang hanya sebanyak 145 unit. “Kenaikan yang bagus untuk lebih mendongkrak konversi motor listrik di tahun ini,” kata dia.

Pada Agustus 2024, Kementerian ESDM meluncurkan program konversi 1.000 unit motor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik secara gratis dalam rangka mengurangi emisi karbon. Biaya untuk melakukan konversi sebanyak 1.000 unit motor secara gratis tersebut tidak sepenuhnya berasal dari pemerintah.

Dalam melaksanakan program ini, Kementerian ESDM merangkul mitra kerjanya, seperti pelaku usaha di bidang energi hingga sumber daya mineral, untuk turut berpartisipasi sebagai sponsor. Sedangkan, Kementerian ESDM memberi suntikan sebesar Rp 10 juta per unit motor yang dikonversi. Eniya mengatakan, apabila masyarakat Indonesia secara kompak melakukan konversi kendaraan listrik, emisi karbon dapat turun hingga 132,25 juta ton CO2.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement