Senin 10 Feb 2025 09:43 WIB

Generasi Muda Jadi Pilar Swasembada Energi

Generasi muda jadi motor penggerak transisi energi dan ketahanan energi

Mahasiswa beberapa universitas membuat inovasi dalam adaptasi ketahanan energi
Foto: ESDM
Mahasiswa beberapa universitas membuat inovasi dalam adaptasi ketahanan energi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Generasi muda merupakan salah satu komponen utama dalam mewujudkan cita-cita swasembada energi jangka panjang. Dengan memahami konsep ketahanan energi sejak dini, generasi muda berpotensi menjadi motor penggerak transisi menuju ketahanan energi yang berkelanjutan.

Lana Saria, Staf Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam, dalam pembukaan babak semifinal lomba debat mahasiswa bertema "Generasi Emas 2045: Berkarya untuk Mewujudkan Transisi Energi", menyampaikan bahwa generasi mendatang memiliki peluang besar untuk menciptakan kebijakan energi yang lebih baik. Kebijakan tersebut diharapkan relevan dengan perkembangan teknologi, globalisasi, serta mampu menyeimbangkan kebutuhan ekonomi dan tanggung jawab lingkungan.

“Salah satu langkah penting yang terus didorong pemerintah adalah transisi menuju Energi Baru Terbarukan (EBT), meskipun kebutuhan energi nasional terus meningkat,” ujar Lana.

Lana menjelaskan, kapasitas terpasang pembangkit EBT pada tahun 2024 ditargetkan mencapai 15 GW, atau sekitar 15% dari total kapasitas pembangkit nasional sebesar 101 GW. "Pada periode 2025–2034, direncanakan penambahan 71 GW kapasitas pembangkit, di mana 72% di antaranya berasal dari EBT dan energy storage," jelas Lana saat membuka acara di Ruang Udaya, Graha Elnusa, Rabu (5/2).

Selain itu, penggunaan biodiesel juga terus ditingkatkan. Produksi biodiesel pada tahun 2024 diproyeksikan mencapai 13,15 juta kiloliter melalui program B35, yang berpotensi menghemat devisa hingga USD 9,33 miliar atau sekitar Rp 147,5 triliun. "Mulai 2025, program ini akan meningkat menjadi B40," tambah Lana.

Pemerintah berharap lomba debat ini tidak hanya menjadi ajang mengasah kecakapan berbicara dan berargumentasi, tetapi juga melahirkan pemikiran visioner yang mampu menjawab tantangan sektor energi di masa depan.

“Saya mengapresiasi Dunia Energi sebagai penyelenggara acara ini, serta para peserta dari berbagai perguruan tinggi yang berpartisipasi. Semoga acara ini dapat membangkitkan semangat kita bersama dalam menghadapi berbagai target sektor energi,” ungkap Lana.

Lomba debat ini dimenangkan oleh Tim Pertamina dari Universitas Pertamina, yang berhasil mengungguli Santai Well dari Institut Teknologi PLN di babak final. Sebelumnya, Tim Pertamina melaju ke final setelah mengalahkan Tiryata dari UPN Veteran Jakarta, sementara Santai Well mengungguli Sigmaxxim dari Universitas Diponegoro. Tiryata UPN Veteran Jakarta dan Sigmaxxim Universitas Diponegoro dinobatkan sebagai juara ketiga bersama.

Direktur Utama PT Visi Dunia Energi, Hidayat Tantan, menyatakan kemenangan Tim Pertamina diraih dengan selisih yang sangat tipis. "Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan para finalis sebenarnya setara dengan pemahaman yang komprehensif terhadap tema debat yang disiapkan panitia," ujar Tantan.

Dewan juri, yang terdiri dari Komaidi Notonegoro (Direktur Eksekutif Reforminer Institute), Ali Ahmudi Achyak (Direktur Eksekutif Center for Energy Security Studies/CESS), Rachman Ridatullah (Dosen Universitas Padjadjaran), serta juri tamu Hudi D. Suryodipuro (Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas), mengakui bahwa kemampuan peserta membuat penilaian menjadi sangat ketat.

Hudi D. Suryodipuro menyebut acara seperti ini sangat penting sebagai ajang sosialisasi kondisi sektor energi Indonesia dan dunia. “Ini juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk beradu argumentasi dan menyampaikan konsep-konsep mereka dalam menyikapi tantangan sumber daya alam di masa depan,” ujar Hudi.

Ali Ahmudi Achyak menambahkan bahwa para peserta telah menunjukkan penguasaan tema yang luar biasa. “Penilaian sangat ketat karena perbandingan antara peserta sangat tipis,” jelas Ali.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement