Rabu 12 Mar 2025 20:59 WIB

PLN-Pindad Kembangkan Pembangkit Listrik Bersih di Wilayah 3T

Sejak 1988, Pindad dan PLN telah berkolaborasi dalam proyek ketenagalistrikan.

 Petani melakukan perawatan PLTS untuk mesin pompa air di persawahan Desa Pukdale, Kupang Timur, Kabupaten Kupang, NTT, Sabtu (29/6/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Petani melakukan perawatan PLTS untuk mesin pompa air di persawahan Desa Pukdale, Kupang Timur, Kabupaten Kupang, NTT, Sabtu (29/6/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT PLN (Persero) bersama PT Pindad menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait kerja sama studi pengembangan potensi pembangkit pikohidro dan mikrohidro di wilayah terluar, terdepan dan tertinggal (3T). Kerja sama ini untuk mendukung elektrifikasi dan transisi energi di Indonesia.

“Kolaborasi antara PLN dengan PT Pindad ini merupakan solusi ketahanan energi yang akan menyediakan energi bersih, murah dan sangat aksesibel untuk mewujudkan visi pertumbuhan ekonomi 8 persen,” kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, Rabu (12/3/2025).

Baca Juga

Melalui kerja sama ini, lanjut dia, PLN ingin mengoptimalkan sumber energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan, serta mendorong pemerataan akses listrik hingga ke pelosok negeri.

Darmawan menjelaskan PLN dan Pindad akan menjalankan Joint Development Study Agreement untuk memproduksi generator pikohidro/mikrohidro serta mengelola operasi dan pemeliharaannya di wilayah terluar, terdepan dan tertinggal (3T) dalam mendukung elektrifikasi dan transisi energi di Indonesia.

Kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk memanfaatkan sumber daya alam sekitar untuk kesejahteraan masyarakat dan mengakselerasi transisi energi di Indonesia.

Sejak 1988, Pindad dan PLN telah berkolaborasi dalam proyek ketenagalistrikan, termasuk pemeliharaan generator dan rehabilitasi peralatan listrik. MoU ini menjadi kelanjutan dari kerja sama strategis kedua BUMN dalam mewujudkan ketahanan energi nasional.

Penandatanganan MoU tersebut berlangsung pada Senin (10/3) di Graha Pindad Bandung, Jawa Barat.

Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Brian Yuliarto menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto berharap Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara maju. 

Salah satu langkah yang dilakukan adalah memperbanyak industri-industri berbasis teknologi maju dan juga inovasi.

“Salah satu program kami adalah mengajak industri untuk terlibat di dalam riset dan inovasi. Karena saya yakin riset dan inovasi yang menjadi fondasi untuk tumbuhnya industri yang lebih maju," kata Brian.

Direktur Utama PT Pindad Sigit P Santosa menekankan pentingnya sinergi dengan pemerintah dan berbagai BUMN untuk mendorong inovasi, penggunaan produk dalam negeri dan kemajuan strategis nasional.

“Kami berharap kerja sama ini bisa menjadi tulang punggung tidak hanya di industri pertahanan dan keamanan tetapi juga di sektor energi, sektor infrastruktur dan sektor material maju,” kata Sigit.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement