Kamis 17 Apr 2025 23:31 WIB

Raih Sertifikat ISO, Sumbawa Timur Mining Perkuat Komitmen Ramah Lingkungan

Sumbawa Timur Mining perkuat tata kelola aktivitas pertambangan.

Sumbawa Timur Mining perkuat tata kelola aktivitas pertambangan.
Foto: AP Photo/Matthew Brown
Sumbawa Timur Mining perkuat tata kelola aktivitas pertambangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  PT Sumbawa Timur Mining (STM), pengelola proyek eksplorasi tembaga yang beroperasi di bawah Kontrak Karya (KK) Generasi ke-7 di Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat, memastikan bahwa praktik pertambangan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan telah diterapkan sejak tahap eksplorasi.

Hal ini ditandai dengan keberhasilan STM dalam proses sertifikasi ISO 14001:2015 untuk Sistem Manajemen Lingkungan.

Baca Juga

Sertifikat ISO 14001:2015 yang dikeluarkan oleh British Standards Institution (BSI), sebuah badan sertifikasi internasional, menjadi indikator bahwa STM telah memenuhi standar ketat pengelolaan dampak lingkungan secara sistematis dan berkelanjutan.

Di tengah meningkatnya tuntutan terhadap industri tambang untuk lebih transparan dan bertanggung jawab, sertifikasi ini menunjukkan komitmen STM dalam menerapkan praktik lingkungan terbaik.

“Banyak yang menganggap bahwa pengelolaan lingkungan yang berstandar tinggi baru perlu diterapkan saat memasuki fase produksi. Kami membuktikan bahwa bahkan dalam tahap eksplorasi, standar pengelolaan lingkungan harus sudah diterapkan secara ketat dan konsisten untuk meminimalkan dampak dan memastikan keberlanjutan ekosistem sekitar,” ujar Environment Advisor STM, Ratri Auliandari, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (17/4/2025).

STM telah menerapkan berbagai kebijakan mitigasi lingkungan, mulai dari pemantauan kualitas air dan udara, rehabilitasi lahan yang digunakan untuk area eksplorasi, hingga pengelolaan limbah yang sesuai dengan regulasi nasional dan internasional.

Dengan standar ini, STM berupaya membangun ekosistem operasional yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan ekonomi, tetapi juga keseimbangan ekologis dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

“Kami menegaskan bahwa keberlanjutan bukan sekadar jargon, melainkan prinsip kerja yang kami jalankan dalam setiap aktivitas kami. STM akan terus meningkatkan mutu pengelolaan lingkungan dengan mengacu kepada standar dan regulasi yang berlaku,” tambah Ratri.

Dalam proses sertifikasi ISO 14001:2015, STM dinilai berdasarkan beberapa aspek penting. Pertama, STM memahami konteks organisasi dengan mengidentifikasi isu-isu internal dan eksternal yang memengaruhi tujuan dan kemampuan Sistem Manajemen Lingkungan (SML).

Kepemimpinan yang kuat dari manajemen perusahaan juga menjadi faktor krusial, di mana komitmen mereka dalam menetapkan kebijakan lingkungan dan memastikan tanggung jawab yang jelas sangat dihargai.

Perencanaan yang matang adalah aspek berikutnya, di mana STM mengidentifikasi risiko dan peluang terkait aspek lingkungan serta menetapkan tujuan dan rencana tindakan yang tepat.

Dukungan yang memadai dalam bentuk pengelolaan sumber daya, kompetensi, kesadaran, komunikasi, dan dokumentasi juga menjadi bagian penting dari penilaian.

Operasi yang efektif, termasuk pelaksanaan proses untuk memenuhi persyaratan SML, pengendalian operasional, dan kesiapan tanggap darurat, menunjukkan bahwa STM mampu menjalankan praktik lingkungan yang baik.

Evaluasi kinerja melalui pemantauan, pengukuran, analisis, dan evaluasi kinerja lingkungan memastikan bahwa SML berjalan dengan efektif. Terakhir, STM terus berupaya meningkatkan kinerja lingkungan secara berkelanjutan melalui tindakan korektif dan pencegahan.

ASEAN Managing Director BSI Group, Emmanuel Herve, mengatakan bahwa standardisasi adalah hal penting dalam menjalankan proses organisasi. Ia pun mengucapkan selamat atas keberhasilan STM yang telah menyelesaikan sertifikasi ini.

 

BACA JUGA: Diancam akan Dibom Oleh Amerika Serikat, Khamenei Meradang dan Militer Iran Siaga Penuh 

“Melalui sertifikasi internasional ini, kita dapat belajar dari negara lain, memastikan kita memenuhi regulasi, dan membuat kita lebih diakui. Namun, sertifikat ini tidak diberikan begitu saja. Organisasi perlu melalui serangkaian proses dan memenuhi penilaian ketat oleh auditor. Kami ucapkan selamat atas keberhasilan STM!” ungkap Emmanuel.

Implementasi SML yang sistematis memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengelola dampak lingkungan dengan lebih baik, termasuk pengurangan emisi, efisiensi penggunaan energi, dan pengelolaan limbah secara optimal.

Dengan sertifikasi ini, STM tidak hanya memenuhi standar internasional tetapi juga menunjukkan kontribusinya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di sektor pertambangan di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement