Senin 21 Apr 2025 18:55 WIB

Peringati Hari Kartini, PIS Dorong Keterwakilan Perempuan di Industri Maritim

Industri maritim umumnya dikenal sebagai sektor yang didominasi oleh laki-laki.

Kapal tanker Gamsunoro berada di Tuzla, Istanbul, Turki, Kamis (24/10/2024). Pertamina International Shipping (PIS) melakukan docking kapal Gamsunoro untuk keandalan operasional dalam distribusi energi.
Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Kapal tanker Gamsunoro berada di Tuzla, Istanbul, Turki, Kamis (24/10/2024). Pertamina International Shipping (PIS) melakukan docking kapal Gamsunoro untuk keandalan operasional dalam distribusi energi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Pertamina International Shipping (PIS) mendorong keterwakilan perempuan di sektor industri maritim nasional. Hal ini dinilai selaras dengan semangat inklusivitas dalam rangka memperingati Hari Kartini.

Corporate Secretary PIS Muhammad Baron mengatakan semangat Kartini untuk membuka ruang dan kesempatan bagi perempuan, diwujudkan PIS melalui peningkatan proporsi kepemimpinan perempuan di level manajerial yang pada 2024 telah mencapai 18,7 persen atau melampaui target perusahaan sebesar 17,4 persen.

Baca Juga

Baron mengatakan industri maritim umumnya dikenal sebagai sektor yang didominasi oleh laki-laki. “Kondisi jam kerja yang panjang dan jauh dari rumah kerap menjadi faktor minimnya keterlibatan perempuan dalam industri ini," ujarnya, Senin (21/4/2025).

Organisasi Maritim Internasional (IMO) juga menyebutkan bahwa pekerja pelaut perempuan mencakup 1,2 persen atau sekitar 24.000 tenaga kerja aktif di industri maritim global.

Berkaca dari kondisi tersebut, PIS sebagai Subholding Integrated Marine Logistics (SH IML) berkomitmen menciptakan lingkungan kerja yang lebih aksesibel terhadap perempuan.

"Komitmen tersebut terwujud dari sejumlah strategi untuk mendorong keterwakilan perempuan di perusahaan," jelasnya.

Baron menambahkan industri maritim menjadi sektor yang menantang bagi perempuan. “PIS telah menciptakan langkah progresif untuk mengatasi jumlah keterwakilan perempuan. Berkat upaya tersebut PIS memperoleh predikat sebagai Gender-Inclusive Workplace 2024 oleh UN Woman Indonesia," ujarnya.

Dalam komitmen jangka panjangnya, PIS menargetkan peningkatan partisipasi perempuan dalam jajaran kepemimpinan hingga 30 persen pada 2034.

Komitmen itu sejalan dengan target IMO dan juga secara bersamaan mendukung implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) poin ke-5 terkait perwujudan kesetaraan gender serta kesejahteraan perempuan.

Salah satu program yang menjadi andalan PIS dalam pemberdayaan perempuan adalah pembentukan komunitas PERTIWI SH IML pada 2024.

Komunitas itu berfokus pada empat hal yakni pengembangan, kesejahteraan, keberlanjutan, kemitraan, dan komunikasi.

Upaya PIS dalam mengembangkan lingkungan kerja inklusif juga terlihat dari bergabungnya PIS dalam berbagai organisasi internasional dan nasional, salah satunya penandatanganan komitmen Women's Empowerment Principles (WEP), yang digagas UN Women.

"Komitmen tersebut mengharuskan PIS menjalankan prinsip-prinsip pemberdayaan dalam menjalankan bisnisnya," ujar Baron.

Sementara itu, di dalam negeri beberapa upaya juga dilakukan, yang salah satunya adalah PIS berkolaborasi dengan Indonesian National Ship Owners' Association (INSA) untuk mendorong peran perempuan di industri maritim.

Selain itu, bersama pelaku industri maritim lainnya dan organisasi perempuan Women in Maritime Associations Indonesia (WIMA) menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk bersinergi bersama menciptakan industri maritim yang ramah terhadap perempuan.

"Keterwakilan perempuan di industri ini menjadi kebutuhan dalam pengelolaan industri yang berkelanjutan dan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif. Kami percaya semangat kesetaraan gender ini akan memperkuat aspek bisnis berkelanjutan di perusahaan maupun di industri," kata Baron.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement