REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Danareksa (Persero) atau Holding BUMN Danareksa memulai proyek perdana Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Bandung terintegrasi melalui inisiatif Indonesia Water Fund (IWF). Proyek ini ditargetkan menjangkau sekitar 457 ribu sambungan untuk melayani 1,8 juta warga di 16 kecamatan Kota Bandung.
Langkah awal proyek ditandai dengan penyerahan dokumen pendirian Badan Usaha Pelaksana (BUP) PT Air Minum Bandung Terintegrasi kepada Perumda Tirtawening selaku penanggung jawab proyek kerja sama (PJPK). Seremoni dilakukan dalam ajang Indonesia Water & Wastewater Expo Forum 2025 yang dibuka Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono di Jakarta, Rabu (11/6/2025).
“Proyek SPAM Kota Bandung Terintegrasi merupakan pilot project IWF yang berkomitmen untuk menjawab tantangan ketersediaan air bersih, khususnya di wilayah urban dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi seperti Kota Bandung,” kata Direktur Investasi 1 Holding BUMN Danareksa Chris Soemijantoro dalam siaran pers, Kamis (12/6/2025).
Menurut dia, proyek ini merupakan bagian dari upaya penguatan layanan infrastruktur dasar yang berkelanjutan dan inklusif. Sejak diperolehnya Letter of Award pada semester II 2024 hingga pendirian BUP pada Mei 2025, perencanaan proyek dilakukan dengan prinsip transparansi dan kolaborasi.
Proyek ini melibatkan sejumlah pihak, di antaranya SUEZ Indonesia (Hong Kong) Limited sebagai mitra teknologi, Perum Jasa Tirta II, serta Perumda Tirtawening. Infrastruktur utama meliputi instalasi pengolahan air (WTP) seluas 5,1 hektare dengan kapasitas 3.500 liter per detik dan jaringan perpipaan sepanjang 1.200 kilometer.
“IWF dirancang sebagai platform investasi kolaboratif yang dapat diakses oleh para investor, baik global maupun dalam negeri, untuk berinvestasi ke dalam proyek yang telah beroperasi melalui akuisisi ataupun equity recycling, dan juga proyek baru yang layak secara komersial,” ujar Chris.
Kebutuhan air bersih di Kota Bandung diperkirakan mencapai 8.000 liter per detik pada 2025. Saat ini, kota dengan populasi lebih dari 2,4 juta jiwa itu menghadapi ancaman penurunan cadangan air tanah yang mencapai 25 cm per tahun.
“Kami percaya bahwa air bersih adalah hak dasar sekaligus fondasi bagi kemajuan ekonomi dan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, Holding BUMN Danareksa akan terus memperluas dampak IWF melalui pendekatan kolaboratif dan inovatif, guna menciptakan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia,” kata Chris.