REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa 57 persen wilayah Indonesia masih berada pada periode musim kemarau. Meski begitu, hujan lebat hingga ekstrem tetap terjadi di sejumlah daerah seperti Bengkulu, Kalimantan Tengah, dan Papua.
Dalam sepekan terakhir, curah hujan tertinggi mencapai 152 mm/hari di Bengkulu, disusul Kalimantan Tengah (127 mm/hari), Papua Tengah (98 mm/hari), Papua Barat (88 mm/hari), dan Kepulauan Riau (80 mm/hari).
Kondisi ini dipengaruhi oleh dinamika atmosfer yang mendukung pembentukan awan hujan di Sumatera, Jawa bagian barat, Kalimantan, dan wilayah timur Indonesia.
Di sisi lain, BMKG juga mendeteksi 16 titik panas (hotspot) dengan tingkat kepercayaan tinggi, tersebar di Sumatera, Jawa Timur, Nusa Tenggara, dan Sulawesi. Kondisi ini mengindikasikan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tetap perlu diwaspadai.
“Keberadaan hotspot ini menjadi sinyal bahwa ancaman karhutla masih perlu diwaspadai, terutama di wilayah-wilayah dengan curah hujan yang rendah, meskipun sebagian besar wilayah Indonesia saat ini sedang mengalami peningkatan hujan,” tulis BMKG dalam rilis Prospek Cuaca Mingguan Periode 15–21 Agustus 2025.
Untuk periode 15–17 Agustus, hujan lebat diprakirakan terjadi di Sumatera Utara, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Pegunungan, sementara hujan sangat lebat berpotensi di Papua Tengah. Angin kencang juga diprediksi melanda Aceh, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, NTB, NTT, serta beberapa wilayah Kalimantan dan Sulawesi. Cuaca HUT RI ke-80 di DKI Jakarta diperkirakan cerah berawan.
Memasuki 18–21 Agustus, hujan lebat masih akan terjadi di Jawa Barat, Bali, Kalimantan Tengah, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan, disertai potensi angin kencang di Aceh, Sulawesi Selatan, NTT, Maluku, Papua Barat, dan Papua Selatan.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem, menghindari area terbuka saat terjadi petir, dan mewaspadai dampak karhutla. Masyarakat diminta rutin memantau informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG untuk mengantisipasi risiko banjir, longsor, dan kebakaran lahan.