Senin 25 Aug 2025 10:11 WIB

Pertamina Patra Niaga Ajak ODGJ Pulih dan Berdaya

Pertamina berdayakan ODGJ lebih berdaya

ODGJ di Gedung Serbaguna Lentera Jiwa, Desa Pangauban, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat.
Foto: Pertamina
ODGJ di Gedung Serbaguna Lentera Jiwa, Desa Pangauban, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suasana berbeda terlihat di Gedung Serbaguna Lentera Jiwa, Desa Pangauban, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat. Sebanyak 12 Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang telah pulih ikut memeriahkan perayaan HUT ke-80 RI bersama warga dan para pendamping.

“Dulu saya lebih banyak diam di rumah, tidak punya aktivitas dan seringnya melamun. Sekarang bisa ikut lomba dan tertawa bersama,” kata Lesmana, salah satu peserta yang tampak bersemangat ketika bernyanyi dalam perlombaan.

Kegiatan bertajuk Pulih Jiwa, Merdeka Raga ini diinisiasi Fuel Terminal Bandung Pertamina Patra Niaga. Para peserta mengikuti delapan jenis lomba, mulai dari memasukkan pensil ke botol, joget balon, memindahkan terigu, mengupas telur, hingga estafet sarung.

Program pemberdayaan bagi ODGJ yang telah pulih, atau disebut sobat jiwa, serta orang dengan masalah kejiwaan (ODMK), bertujuan menghilangkan stigma sekaligus membuka peluang kemandirian. Dampaknya sudah terlihat nyata, antara lain terbentuknya 15 kelompok usaha aktif dengan pendapatan sekitar Rp 5 juta per bulan, penanaman 200 pohon di DAS Citarum, produksi usaha snack makanan dan lilin aromaterapi, hingga pemanfaatan 50 kilogram eceng gondok setiap bulan menjadi tas.

“Semangat kemerdekaan adalah merdeka dari stigma dan diskriminasi. Kami ingin menunjukkan bahwa pulih itu mungkin, dan setiap orang berhak mendapat kesempatan kedua,” ujar Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth Marchelino Verieza.

Melalui kegiatan ini, Pertamina Patra Niaga berharap semangat kemerdekaan dapat dirasakan secara setara oleh semua kalangan, sehingga terbangun masyarakat yang inklusif dan saling menguatkan.

Acara ditutup dengan pembagian hadiah berupa tumbler, tea pot, totebag, dan alat tulis bagi para pemenang. Desa Pangauban pun diharapkan dapat terus menjadi contoh desa inklusif di Kabupaten Bandung Barat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement