Rabu 03 Sep 2025 18:07 WIB

Pertamina Patra Niaga Lestarikan Budaya Nusantara, Bawa Musik Angklung ke Osaka Jepang

Pertamina dorong kesenian masyarakat go global

Pertamina
Foto: Pertamina
Pertamina

REPUBLIKA.CO.ID, ‎JAKARTA -- Dalam rangka mendukung pelestarian budaya, Pertamina Patra Niaga menunjukkan komitmennya menjaga keberlanjutan bangsa, tidak hanya diwujudkan melalui penyediaan energi di seluruh negeri, tetapi juga melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) pelestarian budaya yang menjadi identitas bangsa Indonesia.

Salah satu wujud nyata Program TJSL Pertamina Patra Niaga terhadap pelestarian budaya dapat disaksikan dalam penampilan kelompok musik angklung Kampung CSV Udjo Ecoland Bandung di Paviliun Indonesia pada World Expo Osaka 2025. Kelompok ini tampil memukau dengan membawakan lagu-lagu Nusantara, lagu kebangsaan Indonesia, hingga musik Jepang dan internasional. Penampilan tersebut menjadi simbol bahwa dukungan Pertamina Patra Niaga terhadap program kebudayaan mampu menghadirkan harmoni lokal ke panggung global.

‎Pertamina Patra Niaga percaya bahwa budaya merupakan kekuatan bangsa yang dapat mempererat persatuan, meningkatkan daya tarik pariwisata, sekaligus menjadi instrumen diplomasi Indonesia di mata dunia.

‎Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth Marchelino Verieza menjelaskan bahwa Pertamina Patra Niaga konsisten melibatkan masyarakat binaan dalam berbagai kegiatan kebudayaan.

“Pertamina Patra Niaga hadir sebagai mitra masyarakat dalam menjaga keberlanjutan budaya. Kami ingin memastikan warisan bangsa tetap hidup, relevan, dan mampu menjangkau generasi mendatang maupun masyarakat internasional,” ujar Roberth.

‎Udjo Ecoland dan angklung sendiri telah lama dikenal sebagai bagian dari warisan budaya dunia. Angklung resmi dikukuhkan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia (World Intangible Cultural Heritage) pada 16 November 2010. Selain itu, kelompok ini juga menorehkan berbagai prestasi internasional, antara lain menerima “Heritage and Cultural Gold Award” di Pulau Jeju, Korea Selatan (2004), memecahkan rekor Guinness World Records untuk permainan angklung dengan peserta terbanyak di Amerika Serikat (2011), serta meraih penghargaan “Best ASEAN Cultural Preservation Effort” dalam ASEANTA Award di Filipina (2016).

‎Tidak hanya berprestasi, Udjo Ecoland juga aktif tampil di berbagai panggung dunia. Selain penampilan di Belanda, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, Prancis, Qatar, Filipina, dan Swedia, pada tahun 2025 hadir di tiga ajang penting: World Expo Osaka (Agustus 2025), Indonesia–Turkey Partnership Day (Agustus 2025), serta Indonesia Festival Colombo di Sri Lanka (Juli 2025). Kehadiran mereka di berbagai negara membuktikan bahwa angklung mampu menjadi bahasa universal yang menyatukan budaya sekaligus memperkuat citra positif Indonesia di mata dunia.

‎Kiprah pelestarian budaya Kampung CSV Udjo Ecoland juga mendapat apresiasi nasional melalui dua penghargaan bergengsi, yaitu Kawasan berbasis Kekayaan Intelektual dari Kementerian Hukum dan HAM serta Kawasan Pelestari Budaya Tradisi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement