REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI -- Setelah sukses mendampingi ibu dan balita terkait edukasi bahaya kental manis serta pemenuhan gizi di NTT, Jambi, dan Bogor, Majelis Kesehatan (Makes) PP Aisyiyah bersama Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) kini memperluas perhatian ke masalah gizi balita di Bantar Gebang, Kota Bekasi.
Program terbaru yang diluncurkan ini menyasar balita dengan kondisi wasting (berat badan sangat rendah dibanding tinggi badan) dan balita yang memiliki kontak dengan Orang Dewasa Tuberkulosis (ODTBC).
“Selama ini Aisyiyah bekerja sama dengan YAICI selalu fokus pada edukasi dan pendampingan anak-anak stunting. Ternyata ada satu hal lagi yang perlu kita perhatikan, bukan hanya anak stunting, tapi anak-anak wasting pun juga merupakan satu fokus yang harus kita lakukan pendampingan,” ujar anggota Majelis Kesehatan Aisyiyah, Diah Lestari Budiarti dalam keterangannya, Kamis (4/9/2025).
Diah menjelaskan, program akan berjalan sepanjang September-Oktober, dengan pola pendampingan mingguan oleh kader Aisyiyah kepada para ibu balita. Ia optimistis program ini akan berdampak positif, seperti pengalaman sebelumnya yang berhasil meningkatkan status gizi balita stunting.
“Alhamdulillah selama ini hasilnya bagus, ada peningkatan status gizi pada anak-anak balita stunting yang didampingi. Jadi ini yang kita coba replikasikan sekarang untuk anak-anak wasting dan balita yang kontak dengan ODTBC,” ucapnya.
Ketua Majelis Kesehatan PDA Aisyiyah Bekasi, Dwi Kusumaningsih menegaskan, pemilihan Bantar Gebang sebagai lokasi bukan tanpa alasan. Selain adanya Rumah Sehat Ibu dan Anak Aisyiyah, wilayah ini juga menghadapi banyak kasus wasting, stunting, hingga ODTBC.
Kepala Puskesmas Ciketing Udik, Nurjannah, mengapresiasi langkah Aisyiyah. Menurutnya, deteksi dini wasting sangat penting agar tidak berkembang menjadi stunting yang lebih sulit ditangani.
“Saya apresiasi inisiasi dari Aisyiyah mengenai wasting. Adanya program ini akan mencegah anak tidak akan terjadi stunting, karena begitu terdeteksi wasting, bisa diitervensi dan ada perhatian,” katanya.
Melalui program ini, Aisyiyah berharap para ibu semakin terampil mengolah makanan bergizi murah yang tersedia di sekitar mereka. Target akhirnya jelas: menekan angka wasting di tengah masyarakat.