Senin 08 Sep 2025 11:41 WIB

Bank Mandiri Jadi Regional Bank dengan Peringkat ESG Risk Rating Terbaik di ASEAN

Ini sinyal positif kepada investor atas fundamental dan prospek bisnis Bank Mandiri.

Bank Mandiri kian menguatkan komitmen pada bisnis berkelanjutan dengan meraih peringkat ESG Risk terbaik dari Sustainalytics pada Agustus 2025.
Foto: Bank Mandiri
Bank Mandiri kian menguatkan komitmen pada bisnis berkelanjutan dengan meraih peringkat ESG Risk terbaik dari Sustainalytics pada Agustus 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsisten dalam mendorong akselerasi bisnis berkelanjutan, Bank Mandiri kembali mencatatkan pencapaian positif dengan perolehan skor optimal dari Sustainalytics pada Agustus 2025.

Menurut hasil analisis lembaga riset dan pemeringkat ESG (Environmental, Social and Governance) asal Eropa ini, Bank Mandiri berhasil menurunkan ESG Risk Rating menjadi 9,8, menempatkan perusahaan dalam kategori Negligible Risk, peringkat terbaik dalam sistem penilaian Sustainalytics.

Sebagai informasi, Sustainalytics memiliki metodologi scoring di mana semakin kecil skor yang diperoleh, maka semakin baik kinerja keberlanjutan dan pengelolaan risiko ESG suatu perusahaan.

Skor ESG Risk Rating yang dikeluarkan Sustainalytics mengukur seberapa jauh sebuah perusahaan terekspos pada risiko lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) bersifat material, serta menilai sejauh mana perusahaan mampu mengelola dan memitigasi risiko itu.

Pencapaian ini semakin istimewa karena menempatkan Bank Mandiri pada peringkat 31 dari 989 bank global yang dievaluasi Sustainalytics, sekaligus menjadikan Bank Mandiri sebagai Regional Bank dengan peringkat ESG Risk Rating terbaik di ASEAN.

Capaian ini juga bagian dari tren peningkatan inisiatif keberlanjutan, di mana skor ESG Risk Rating Bank Mandiri terus menunjukkan perbaikan signifikan dari 28,45 (Medium Risk) pada 2024, menjadi 17,5 (Low Risk) pada Januari 2025, hingga akhirnya meraih 9,8 (Negligible Risk) pada Agustus 2025.

Artinya, dengan skor 9,8 tersebut, Bank Mandiri dinilai memiliki risiko sangat rendah atau tidak memiliki dampak yang berarti terhadap risiko ESG.

Hal ini menunjukkan kebijakan, tata kelola, dan praktik keberlanjutan yang diterapkan telah efektif dalam meminimalkan potensi gangguan terhadap kinerja jangka panjang perusahaan.

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Henry Panjaitan(diangkat dalam RUPSLB 2025 dan efektif setelah lulus fit and proper test OJK) menyambut baik dan mengapresiasi positif atas upaya akselerasi yang telah digaungkan Bank Mandiri dalam beberapa tahun terakhir.

Ini juga dapat menjadi sinyal positif kepada investor terhadap fundamental dan prospek bisnis Bank Mandiri secara jangka panjang.

Skor Sustainalytics saat ini juga dijadikan referensi utama oleh Bursa Efek Indonesia (IDX) sebagai parameter risiko ESG bagi investor, dan ditampilkan secara resmi di website IDX. Dengan demikian, peringkat yang diraih Bank Mandiri tidak hanya diakui secara global, tetapi juga menjadi acuan penting bagi pasar modal domestik.

Henry menilai, peningkatan rating ini didorong penyelarasan kebijakan internal Bank Mandiri dengan standar global serta perbaikan pada seluruh aspek penilaian antara lain Corporate Governance, Data Privacy and Cybersecurity, Business Ethics, Product Governance, Human Capital, dan ESG Integration.

Selain itu, Bank Mandiri terus meningkatkan ESG Disclosure yang komprehensif melalui Laporan Keberlanjutan, website resmi, berbagai publikasi, dan kanal komunikasi lainnya.

“Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen Bank Mandiri dalam mengelola risiko dan peluang ESG secara menyeluruh, serta peningkatan transparansi dari sisi tata kelola perusahaan dan inisiatif berkelanjutan,” ungkap Henry dalam keterangan yang dikutip Senin (8/9/2025).

Lebih lanjut, bank berkode emiten BMRI ini menyebut, capaian Negligible Risk ini turut menjadi pengakuan global terhadap strategi serta komitmen keberlanjutan yang dijalankan perseroan.

“Lonjakan peringkat ESG Risk Rating ini cerminan nyata dari transformasi Bank Mandiri menuju bisnis yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan. Dari Medium Risk ke Negligible Risk dalam waktu kurang dari dua tahun, ini menjadi bukti akselerasi dan konsistensi kami mengintegrasikan prinsip ESG dalam setiap aspek operasional dan bisnis,” pungkas Henry.

Dengan pencapaian ini, Bank Mandiri semakin mempertegas komitmen akselerasi bisnis berkelanjutan, baik di tingkat nasional maupun regional, serta berkontribusi dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dan target nasional Net Zero Emission 2060 atau lebih cepat.

Visi ini sejalan dengan aspirasi Bank Mandiri untuk “Becoming Indonesia’s Sustainability Champion for a Better Future.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement