REPUBLIKA.CO.ID, LUWU TIMUR - “Semoga anak-anak lokal bisa kuliah tinggi dan bersaing. Saya ingin anak-anak saya lebih sukses dari saya.” Kalimat itu disampaikan Hirwaty Aris atau akrab dipanggil Ine. Ia adalah warga asli Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Ine menyampaikan harapannya kepada PT Vale Indonesia (Vale) yang telah menggelontorkan program beasiswa pendidikan kepada putra daerah di Luwu Timur. Harapan bercampur kegembiraan itu disampaikan Ine setelah kedua anaknya berhasil mendapatkan beasiswa dari Vale.
Anak pertamanya, Muh. A. Zulfikar Yusri, telah menerima beasiswa sejak kelas 1 SD hingga duduk di bangku kelas 2 SMP di Yayasan Pendidikan Sorowako (YPS). Sementara anak keduanya, Muh. Zafathar Ananta Yusri, juga memperoleh beasiswa saat memasuki kelas 1 SMP di YPS.
Dukungan beasiswa ini mencakup biaya sekolah, seragam, buku, hingga perlengkapan belajar lainnya. Ia sendiri mengaku pernah mendapatkan beasiswa sejenis mulai dari tingkat SD hingga SMA. Kala itu, Vale masih dikenal warga lokal dengan nama entitas INCO.
Program beasiswa Vale telah berjalan sejak awal 2000-an dan hingga kini telah memberikan manfaat bagi ratusan penerima di berbagai wilayah operasional. Program ini mencakup jenjang pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, termasuk pendidikan kesetaraan dan pelatihan vokasi bagi masyarakat di sekitar tambang.
Ine menceritakan beasiswa dari Vale sangat besar manfaatnya bagi keluarganya. Dukungan pendidikan yang ia terima membantu meringankan berbagai kebutuhan sekolah anak-anaknya, mulai dari biaya seragam, pembelian buku, hingga perlengkapan belajar lainnya.
Ia mengaku, bantuan tersebut tidak hanya meringankan beban orang tua, tetapi juga menjadi dorongan semangat bagi anak-anak untuk terus berprestasi di sekolah.
“Dulu saya bangga saat dipanggil naik ke panggung menerima penghargaan beasiswa. Sekarang saya merasakan kebanggaan itu lagi ketika anak-anak menerima beasiswa,” kata ibu empat anak ini.
Ine meyakini hadirnya program beasiswa dari Vale ini dapat memberikan dampak berkelanjutan, terutama dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya masyarakat (SDM) lokal di Luwu Timur. Ia mengatakan beasiswa ini telah memberikan kesempatan kepada para penerimanya untuk melanjutkan kuliah, bahkan bekerja di Vale.
“Semoga anak-anak lokal bisa bersekolah lebih tinggi dan mampu bersaing dengan pekerja dari luar daerah. Saya ingin anak-anak kami bisa lebih sukses,” ujarnya penuh harap.
Tak hanya Ine yang merasa bahagia dengan adanya program beasiswa pendidikan dari Vale ini. Lina Mariana, salah satu penerima Beasiswa Komunitas Vale untuk jenjang S3, mengaku sangat senang bisa mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan studi program doktoral di Universitas Muslim Indonesia (UMI), Sulawesi Selatan.
Sebagai dosen tetap yayasan dengan penghasilan terbatas, Lina mengaku, beasiswa dari Vale ini sangat membantunya meraih cita-cita dan impian untuk bersekolah lebih tinggi.
Saat ini dirinya mendapatkan peluang menjadi dosen tetap pascasarjana Prigram Studi (Prodi) Manajemen di Universitas Indonesia Timur Makassar. Ia sadar sebagai pendidik, kesempatan berkuliah hingga program doktoral ini sangat membantunya meningkatkan kapasitas dan pengetahuannya.
“Semoga juga saya bisa mengabdi lebih besar, baik melalui pendidikan maupun kontribusi sosial di tanah kelahiran saya,” ujar wanita kelahiran 1981.
Lina menceritakan untuk mendapatkan program beasiswa ini, dirinya harus melalui seleksi secara ketat. Ia menyebut kandidat harus memiliki KTP Luwu Timur, IPK minimal 3,75–3,8, prestasi akademik, hingga menulis esai komitmen kembali mengabdi di Luwu Timur.
Dari proses tersebut, ia terpilih sebagai salah satu kandidat terbaik yang juga menjadikannya angkatan pertama yang mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan pascasarjana dan doktoral.
Selain dukungan finansial, Vale juga mendorong keterlibatan penerima dalam kegiatan sosial. Lina mengatakan, para penerima beasiswa sempat menyusun proposal program pemberdayaan, mulai dari edukasi stunting, penguatan UMKM, hingga digitalisasi produk lokal.
“Kami merasa dilibatkan untuk berkontribusi nyata ke masyarakat,” jelasnya.
Lina berharap program beasiswa semacam ini ini terus berlanjut karena sangat membantu masyarakat Luwu Timur yang ingin melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi seperti S1, S2, maupun S3.
“Saya percaya pendidikan tinggi itu tidak hanya penting untuk menciptakan tenaga kerja berkualitas, tapi juga untuk melahirkan motivator, pendidik, dan agen perubahan di masyarakat,” ujar Lina.
Program beasiswa yang digulirkan Vale ini menunjukkan bukti komitmen dari Perseroan untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), khususnya yang berdekatan dengan tempat operasional di Luwu Timur. Inisiatif program ini diyakini menjadi salah satu solusi dalam merespons persoalan ketimpangan pendidikan di Indonesia.
Berdasarkan data BPS 2024, tercatat baru 30,85 persen dari penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke atas yang berhasil menyelesaikan pendidikan di jenjang SMA atau sederajat. Di sisi lain, 24,72 persen penduduk masih hanya memiliki ijazah SD, dan 22,79 persen lainnya baru sampai di SMP. Sementara hanya 10,20 persen dari seluruh penduduk Indonesia berjumlah 283,5 juta jiwa yang berhasil menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi.
“Hadirnya beasiswa dari Vale ini, bagi kami sangat membantu. Bantuan ini tidak hanya dirasakan oleh kami saja tetapi juga kemajuan pendidikan di Indonesia,” kata Lina.