Selasa 21 Oct 2025 13:19 WIB

BMKG Peringatkan Potensi Banjir dan Longsor di Kaltim Akhir Oktober 2025

Warga diminta waspada bencana hidrometeorologi seiring meningkatnya curah hujan.

Ilustrasi bencana hidrometeorologi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi APT Pranoto Samarinda mengingatkan warga Kalimantan Timur (Kaltim) agar waspada kemungkinan bencana hidrometeorologi.
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Ilustrasi bencana hidrometeorologi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi APT Pranoto Samarinda mengingatkan warga Kalimantan Timur (Kaltim) agar waspada kemungkinan bencana hidrometeorologi.

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi APT Pranoto Samarinda mengingatkan warga Kalimantan Timur (Kaltim) agar waspada kemungkinan bencana hidrometeorologi akibat hujan yang diprakirakan terjadi pada 10 hari terakhir Oktober 2025.

"Ini karena hujan dapat menyebabkan banjir, sungai meluap, jalan licin, tanah longsor, hingga kemungkinan pohon tumbang karena hujan berpotensi disertai dengan angin kencang dan petir," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto BMKG Samarinda Riza Arian Noor di Samarinda, Selasa.

Baca Juga

Pada prakiraan peluang curah hujan Dasarian III (21-31 Oktober) 2025, kata dia, secara umum wilayah Kaltim diprediksi mengalami curah hujan kategori menengah antara 50 – 150 milimeter (mm) dengan peluang hujan lebih dari 80 persen.

Sementara itu sebagian wilayah Kaltim, khususnya bagian barat (sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Barat, dan Kabupaten Mahakam Ulu) hingga bagian utara (Kota Bontang, Kutai Timur, dan Kabupaten Berau) diprakirakan mengalami curah hujan kategori tinggi dengan peluang hujan antara 50 – 60 persen.

Ia melanjutkan pada prakiraan deterministik curah hujan Dasarian III  Oktober sebagian besar wilayah Kaltim diprakirakan mengalami curah hujan dengan kategori menengah antara 75 - 150 mm.

Sedangkan pada sebagian kecil di wilayah Provinsi Kaltim bagian barat hingga utara diprakirakan mengalami curah hujan dengan kategori tinggi antara 150 – 200 mm.

Untuk prakiraan deterministik sifat hujan Dasarian III Oktober, lanjut dia, umumnya wilayah Kaltim diprediksi mengalami sifat hujan kategori atas normal antara 116 – 200 persen.

Selain memprakirakan hujan pada Dasarian III, Riza juga mengungkap hasil pemantauan hHari Tanpa Hujan (HTH) pada Dasarian II Oktober (11-20 Oktober 2025), meski secara umum wilayah Kaltim mengalami hujan, namun ada juga dalam beberapa hari tidak terjadi hujan.

Menurutnya, seluruh wilayah Kaltim yang mengalami HTH berada dalam kriteria sangat pendek antara 1 – 5 hari hingga kriteria menengah antara 11 - 20 hari.

Wilayah dengan durasi HTH terpanjang berada di Kecmatan Talisayan dan Kecamatan Tabalar, Kabupaten Berau, kemudian Kecamatan Linggang Bigung, Jempang, dan Siluq Ngurai di Kabupaten Kutai Barat.

"Ada pula Kecamatan Kembang Janggut dan Kecamatan Muara Kaman di Kabupaten Kutai Kartanegara, kemudian Kecamatan Tanah Grogot di Kabupaten Paser. Masing-masing kecamatan ini memiliki durasi HTH mencapai 13 hari," kata Riza.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement