REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- PT Astra Agro Lestari Tbk (Astra Agro) menerapkan inovasi Program Pendidikan Lingkungan di sekolah binaan melalui Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Kebun Sawit (Mulok PLKS). Program ini bertujuan membangun kesadaran terkait kelestarian lingkungan dan keragaman hayati.
Program ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan strategi pembangunan pendidikan melalui pengembangan kurikulum muatan lokal. Program tersebut meliputi beberapa langkah konkret yang dapat dilakukan oleh sekolah-sekolah binaan.
Misalnya, pengolahan sampah dengan sistem 5R (reduce, reuse, recycle, replace, replant), mempelajari area bernilai konservasi tinggi, ragam tumbuhan endemik, satwa dilindungi, dan upaya perlindungan. Selain itu, juga edukasi pencegahan kebakaran dan. penanaman pohon di sekolah.
Program Mulok PLKS Astra Agro telah terimplementasi pada 194 sekolah, 2.359 guru, dan 49.251 siswa pada 2024. Adapun aktivitas penanaman pohon pada program Mulok PLKS di sekolah binaan telah menghasilkan prestasi seperti predikat Sekolah Adiwiyata dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) atas penerapan peduli lingkungan hidup.
Vice President Sustainability Astra Agro Susila Darma Wati mengatakan dengan kolaborasi bersama sistem pendidikan, Perseroan berupaya menanamkan nilai-nilai konservasi dan tanggung jawab lingkungan sejak dini, memastikan bahwa generasi muda di sekitar wilayah operasional tumbuh menjadi agen perubahan yang melindungi dan melestarikan ekosistem. Ini sejalan dengan prinsip dan visi keberlanjutan perusahaan.
"Bagi Astra Agro, keberlanjutan berawal dari kesadaran, dan kesadaran harus ditumbuhkan melalui pendidikan. Dengan Muatan Lokal PLKS, Astra Agro secara aktif mewariskan pengetahuan dan semangat perlindungan ekosistem kepada para siswa. Ini adalah langkah penting dalam mencetak generasi yang tidak hanya memahami, tetapi juga peduli dan berperan aktif dalam menjaga keragamanhayati di sekitar lingkungan mereka," ujarnya, Kamis (30/10/2025).
Hingga 2024, sebanyak lima sekolah memperoleh penghargaan Adiwiyata Mandiri, sepuluh sekolah memperoleh penghargaan Adiwiyata Nasional, tiga Adiwiyata Provinsi, dan enam Adiwiyata Kabupaten. Sekolah-sekolah ini menjadi rujukan program Adiwiyata bagi 194 sekolah lainnya di 12 kabupaten.
View this post on Instagram