REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Hari ketiga rangkaian Toyota Eco Journey & GR Trackday dimanfaatkan PT Toyota-Astra Motor (TAM) untuk mengajak para jurnalis berpartisipasi dalam kegiatan rehabilitasi toilet umum di Desa Wisata Sasak Ende, Lombok Tengah, Kamis (3/12). Kegiatan yang menggandeng Block Solutions Indonesia ini menjadi bagian dari pilar lingkungan dalam program Corporate Social Responsibility (CSR) Toyota.
Dalam aksi tersebut, Toyota bekerja sama dengan Block Solutions Indonesia menyediakan bata berbahan dasar plastik daur ulang. Pemanfaatan material ini ditujukan untuk mendukung upaya peningkatan sanitasi masyarakat desa sekaligus memperkenalkan penggunaan material ramah lingkungan dalam pembangunan fasilitas publik.
Marketing Director PT TAM Jap Ernando Demily mengatakan, Toyota memiliki komitmen jangka panjang terhadap keberlanjutan lingkungan. Ia menyebut penggunaan material daur ulang dalam perbaikan toilet umum di Sasak Ende sejalan dengan pilar CSR perusahaan, khususnya Toyota Berbagi Hijau.
"Pada acara hari ini, Toyota turut mendukung upaya mengurangi dampak penggunaan bahan plastik dengan memanfaatkan 100 persen material daur ulang yang juga ramah lingkungan, pada kegiatan rehabilitasi toilet umum di Desa Wisata Sasak Ende,” kata Ernando.
Desa Wisata Sasak Ende dikenal sebagai kawasan pelestarian budaya Suku Sasak di Desa Sengkol, Pujut, Lombok Tengah. Desa ini mempertahankan bentuk arsitektur tradisional, adat istiadat, hingga kegiatan sehari-hari masyarakatnya. Wisatawan yang datang kerap disuguhi pertunjukan seni serta produk kriya khas warga setempat.
Melalui inisiatif “It’s Time for Everyone”, Toyota mendorong berbagai pihak untuk mendukung upaya menuju Carbon Neutrality. Salah satunya, dengan memanfaatkan bahan plastik daur ulang untuk berbagai kebutuhan konstruksi guna mengurangi timbunan sampah plastik yang sulit terurai.
Block Solutions Indonesia memproduksi bata modular berbahan 100 persen plastik daur ulang yang digunakan dalam rehabilitasi toilet umum tersebut. Sistem bata modular membuat proses pembangunan lebih cepat karena pemasangannya menyerupai rakitan seperti mainan Lego. Material ini juga kokoh, tahan lama, tahan gempa, dan dapat menjadi alternatif bangunan ramah lingkungan.
Perwakilan Block Solution Indonesia Tulus Frans Jimmy Hutasoit mengatakan, bangunan yang didirikan menggunakan bata daur ulang dari pihaknya tahan selama 15 tahun. "Jika terlindung dari paparan langsug matahari, usianya akan bisa lebih lama," kata Jimmy.
Ikuti Whatsapp Channel Republika