Jumat 05 Dec 2025 17:22 WIB

MMSGI Perbaiki Sarana Pendidikan di Cilincing

Perusahaan menyalurkan dana sebesar Rp1 miliar untuk perbaikan sarana belajar.

MMSGI memperbaiki sarana sekolah di Cilincing.
Foto: MMSGI
MMSGI memperbaiki sarana sekolah di Cilincing.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT MMS Group Indonesia (MMSGI) menjalankan program CSR Bigger Dream di Yayasan Syarif Hidayatullah, Cilincing, Jakarta Utara, untuk memperbaiki fasilitas belajar dan melakuka  kegiatan pendampingan bagi ratusan siswa. Inisiatif yang digarap bersama Yayasan Life After Mine (LINE) ini menitikberatkan pada renovasi ruang kelas, peningkatan fasilitas dasar, serta kegiatan relawan yang melibatkan karyawan dari berbagai unit usaha MMSGI.

Peningkatan sarana menjadi fokus utama. Melalui penggalangan dana internal, kolaborasi karyawan, dan dukungan Yayasan LINE, program Bigger Dream menghimpun dana sekitar Rp1 miliar yang dialokasikan untuk merenovasi 10 ruang kelas, memperbaiki tiga fasilitas kamar mandi, serta memperkuat atap bangunan sekolah. Kegiatan pengecatan ruang kelas dan pembersihan lingkungan juga dilakukan secara gotong royong bersama guru dan siswa.

Kondisi bangunan yang sebelumnya mengalami kerusakan, mulai dari atap bocor hingga dinding yang tidak layak, kini berubah menjadi ruang belajar yang lebih aman dan nyaman. Secara keseluruhan, 232 siswa dari jenjang SD, SMP, hingga SMK menerima manfaat langsung dari program ini.

Wakil Kepala Sekolah SMK Syarif Hidayatullah, Siti Nur Hayati, mengatakan perubahan fisik sekolah dan keterlibatan relawan memberi dorongan moral bagi siswa maupun guru.

“Sejak awal proses renovasi sampai kegiatan relawan, kami merasakan kepedulian semua karyawan MMSGI. Semua turun tangan, mengecat, membersihkan kelas, dan bekerja bersama-sama. Dukungan ini sangat berarti bagi sekolah kami,” ujarnya dalam siaran pers MMSGI, Jumat (5/12/2025).

Selain perbaikan fasilitas, program Bigger Dream juga menggelar sesi pembelajaran interaktif bagi lebih dari 182 siswa. Materi yang diberikan mencakup story telling, penyusunan vision board, hingga pengenalan business model canvas untuk siswa SMK. Pendekatan ini diharapkan membantu siswa mengenali potensi diri sekaligus membangun visi masa depan.

CEO MMSGI Sendy Greti mengatakan kegiatan ini dirancang untuk memberi ruang belajar yang lebih inklusif dan mendorong siswa berani bermimpi.

“Pendidikan membuka banyak peluang. Kami ingin memastikan anak-anak di wilayah yang minim fasilitas tetap mendapat ruang belajar yang layak dan kesempatan untuk mengembangkan potensi diri,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa keterlibatan karyawan sebagai relawan menjadi kekuatan utama program. “Kolaborasi membuat dampaknya lebih luas. Dukungan para relawan memperlihatkan bahwa perubahan dapat terjadi ketika banyak pihak bergerak bersama,” tambahnya.

Program Bigger Dream di Cilincing juga disertai pembagian 232 tas sekolah bagi siswa dan guru pada awal tahun ajaran, sebagai bentuk dukungan terhadap proses belajar mengajar.

Bigger Dream merupakan kolaborasi MMSGI dan Yayasan LINE, lembaga sosial independen yang berfokus pada pendidikan dan pemberdayaan sosial anak-anak Indonesia. Kolaborasi keduanya memastikan program tidak hanya berorientasi bantuan fisik, tetapi juga penguatan karakter dan kapasitas siswa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement