REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan minyak dan gas Saudi Aramco berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan besar internasional untuk mengembangkan solusi pengurangan emisi. Di antaranya mengembangkan hidrogen rendah karbon, teknologi direct air capture (DAC) untuk mengekstrak langsung karbon dioksida secara langsung, dan pendekatan baru untuk penyimpanan CO2.
Menurut pernyataan resmi, raksasa minyak Saudi ini juga sedang dalam proses menandatangani perjanjian teknik dengan Topsoe untuk membangun pabrik demonstrasi hidrogen rendah karbon di pabrik pemulihan natural gas liquids (NGL) Syahbah di Kerajaan.
Pabrik ini diharapkan memiliki kapasitas produksi 6 ton hidrogen per hari dan menggunakan listrik terbarukan untuk menghasilkan hidrogen rendah karbon. Hidrogen tersebut kemudian digunakan dalam pembangkit listrik, dengan CO2 yang dihasilkan akan ditangkap dan diekstrak.
Perusahaan ini juga berkolaborasi dengan Siemens Energy untuk mengembangkan unit uji DAC di Dhahran dengan kapasitas menangkap hingga 12 ton CO2 per tahun. Unit uji coba ini, yang diharapkan akan selesai pada tahun 2024, dimaksudkan untuk membuka jalan bagi pabrik percontohan yang lebih besar dengan kapasitas penangkapan CO2 sebesar 1.250 ton per tahun.
Perincian proyek-proyek tersebut diungkapkan di sela-sela Pekan Iklim MENA 2023, yang berlangsung di Riyadh.
“Aramco telah berhasil mengujicobakan solusi penyerapan CO2 baru dengan menggunakan mineralisasi in situ, yang melibatkan pelarutan CO2 dalam air dan menyuntikkannya ke dalam batuan vulkanik di Jazan,” demikian pernyataan dari Aramco seperti dilansir Arab News, Selasa (10/10/2023).
Saudi Aramco juga menjajaki perluasan portofolio energi terbarukan dengan memanfaatkan energi panas bumi (geotermal), yang melibatkan pengubahan uap dari akuifer bawah tanah yang dipanaskan secara alami menjadi listrik. Tiga area potensial di pantai barat Arab Saudi telah diidentifikasi dan dipetakan dengan menggunakan teknologi bawah permukaan yang canggih, dan langkah-langkah lanjutan sedang dilakukan untuk menilai sejauh mana sumber daya panas bumi di setiap lokasi.
Wakil presiden eksekutif Aramco untuk teknologi dan inovasi, Ahmad Al-Khowaiter, mengatakan bahwa proyek-proyek ini menyoroti beberapa cara inovatif yang bertujuan untuk membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi perubahan iklim.
"Kami bekerja di berbagai bidang, bermitra dengan para pemimpin di berbagai bidang, dalam upaya untuk memajukan solusi teknologi yang memiliki potensi untuk membuat dampak nyata,” kata Ahmad.