Rabu 22 Nov 2023 14:21 WIB

Jet Pribadi Milik Selebritas dan Bangsawan Ternyata Sumbang Emisi Karbon Cukup Besar

Sebanyak 200 jet pribadi kaum elit sumbang emisi karbon hingga 400 ribu ton.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Jet pribadi miliki ratusan bangsawan di Inggris sumbang emisi karbon 400 ribu ton hingga September 2023.
Foto: EPA/KAY NIETFELD
Jet pribadi miliki ratusan bangsawan di Inggris sumbang emisi karbon 400 ribu ton hingga September 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jet pribadi milik 200 orang bangsawan dan selebritis di Inggris dilaporkan telah melepaskan sekitar 415.518 metrik ton karbon dioksida yang memanaskan iklim antara Januari 2022 dan 22 September 2023. Hal ini merujuk pada laporan the Guardian yang rilis Selasa.

Jumlah tersebut setara dengan emisi yang dibakar oleh hampir 40 ribu warga Inggris dalam semua aspek kehidupan mereka. Sebanyak 200 jet pribadi yang dilacak oleh the Guardian adalah milik para selebritas, miliarder, CEO, dan keluarga mereka, di antaranya adalah keluarga Murdoch, Taylor Swift, dan Rolling Stones. Secara keseluruhan, penerbangan kelas atas tersebut melakukan total 44.739 perjalanan selama periode penelitian.

Baca Juga

Penghasil emisi yang terkenal termasuk keluarga Blavatnik, keluarga Murdoch, dan Eric Schmidt, yang penerbangannya selama periode penelitian 21 bulan melepaskan lebih dari 7.500 metrik ton karbon dioksida. Keluarga Sawiris mengeluarkan sekitar 7.500 metrik ton dan Lorenzo Fertitta mengeluarkan lebih dari 5.000 metrik ton.

Pesawat pribadi Boeing 767 milik Rolling Stones melepaskan sekitar 5.046 metrik ton karbon dioksida, yang setara dengan 1.763 penerbangan ekonomi dari London ke New York. Sedangkan, 39 pesawat jet yang dimiliki oleh 30 oligarki Rusia melepaskan 30.701 metrik ton karbon dioksida.

Sebagai perbandingan, emisi per kapita rata-rata adalah 14,44 metrik ton di AS pada 2022, 13,52 metrik ton di Rusia pada 2021, dan 5,2 metrik ton di Inggris pada tahun yang sama. Taylor Swift adalah satu-satunya selebritas atau miliarder dalam laporan tersebut yang timnya menanggapi permintaan komentar.

"Sebelum tur dimulai pada bulan Maret 2023, Taylor membeli lebih dari dua kali lipat kredit karbon yang dibutuhkan untuk mengimbangi semua perjalanan tur," kata juru bicara bintang pop tersebut kepada The Guardian.

Swift tampaknya telah menanggapi tekanan publik untuk mengurangi penggunaan jet pribadi. Pesawatnya rata-rata melakukan 19 penerbangan dalam sebulan antara Januari dan Agustus 2022, dan pernah dinobatkan sebagai selebritas yang paling sering menggunakan pesawat. Setelah itu, rata-rata penerbangan bulanan pesawatnya turun menjadi dua kali.

Investigasi The Guardian didasarkan pada registrasi pesawat pribadi yang dikumpulkan oleh TheAirTraffic Database dan catatan penerbangan dari OpenSky. Para wartawan menghitung emisi penerbangan berdasarkan informasi model yang terdapat dalam database ADSBExchange Aircraft dan Planespotters.net serta emisi per jam per model yang terdapat dalam kalkulator CO2 Conklin & De Decker dan kalkulator emisi Eurocontrol.

Laporan ini dirilis sehari setelah studi Oxfam menemukan bahwa 1 persen orang terkaya di dunia menghasilkan emisi yang sama dengan dua pertiga orang termiskin di dunia. Dengan jejak karbon yang tinggi dan status kemewahannya, jet pribadi telah muncul sebagai titik tolak gerakan keadilan iklim.

“Sangat tidak adil bahwa orang kaya dapat merusak iklim dengan cara ini, hanya dalam satu kali penerbangan yang menghasilkan polusi lebih banyak daripada mengendarai mobil sejauh 23.000 kilometer. Polusi akibat kemewahan harus dihentikan, kita perlu melarang jet pribadi,” ujar juru kampanye transportasi Greenpeace Uni Eropa, Thomas Gelin, seperti dilansir Common Dreams, Rabu (22/11/2023).

Di AS, sekelompok aktivis iklim menggalang kekuatan untuk menghentikan perluasan Hanscom Field di Massachusetts, lapangan terbang jet pribadi terbesar di New England. Sebuah laporan pada Oktober menemukan bahwa penerbangan dari lapangan terbang tersebut melepaskan total 106.676 ton emisi karbon antara 1 Januari 2022 dan 15 Juli 2023,

"Ini mungkin bentuk perjalanan mewah yang paling tidak dapat ditoleransi di planet yang sedang memanas ini," tulis Chuck Collins, yang ikut menulis laporan Hanscom, untuk Fortune pada 14 November.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement