Rabu 13 Dec 2023 11:46 WIB

PLN Sediakan Layanan Renewable Energy Certificate di Batam

Layanan REC dihadirkan untuk dukung energi bersih bagi sektor industri dan retail.

Direktur Retail dan Niaga PLN, Edi Srimulyanti mengatakan melalui layanan REC, PLN memfasilitasi pelanggan untuk mendapatkan pengakuan atas penggunaan listrik yang bersumber dari EBT yang transparan, akuntabel, dan diakui secara internasional.
Foto: Dok. PLN
Direktur Retail dan Niaga PLN, Edi Srimulyanti mengatakan melalui layanan REC, PLN memfasilitasi pelanggan untuk mendapatkan pengakuan atas penggunaan listrik yang bersumber dari EBT yang transparan, akuntabel, dan diakui secara internasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) melalui anak usahanya, PLN Batam, kini telah menyediakan layanan energi bersih bagi sektor industri dan retail di Batam, Kepulauan Riau lewat Renewable Energy Certificate (REC). Penyediaan layanan sertifikat energi terbarukan ini diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan daya saing industri tanah air khususnya di wilayah Batam.

Melalui layanan REC, pelaku industri mendapatkan pengakuan berstandar internasional bahwa operasional bisnisnya menggunakan sumber energi yang bersih. Sebelumnya, PT PLN (Persero) dengan PLN Batam telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) terkait 'Green Energy as a Service: Renewable Energy Certificate Partnership' yang dilakukan oleh Executive Vice President (EVP) Penjualan dan Pelayanan Pelanggan Enterprise PLN Nayusrizal dengan Direktur Utama PLN Batam M. Irwansyah Putra dan disaksikan langsung oleh Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti, belum lama ini di Jakarta.

Baca Juga

Edi mengatakan, kerja sama layanan REC di PLN Batam merupakan pilot project dengan mekanisme partnership. Saat ini permintaan REC dari Industri terus meningkat bahkan hingga 10 kali lipat dibandingkan dengan 2021.

“Saat ini terdapat 300 corporate buyer yang sudah mempercayakan kebutuhan pengurangan emisi karbon dari penggunaan listriknya melalui REC, dengan realisasi hingga November 2023 mencapai 5,15 TWh. Dengan REC, pelanggan mendapatkan pengakuan atas penggunaan EBT yang transparan, akuntabel, dan diakui secara internasional,” ujar Edi, dalam keterangan tertulis, Rabu (13/12/2023).

Sejauh ini, ada lima pembangkit yang sudah terdaftar untuk memenuhi permintaan REC dari pembeli korporat dengan kapasitas produksi mencapai 3 juta REC setiap tahunnya, di antaranya, PLTP Kamojang 140 MW dengan kapasitas produksi 993 GWh per tahun, PLTA Bakaru 130 MW dengan kapasitas produksi 896 GWh per tahun, PLTP Lahendong 80 MW dengan kapasitas produksi 700 GWh per tahun, PLTP Ulubelu 110 MW dengan kapasitas produksi 720 GWh per tahun, serta PLTM Lambur 2x4 MW dengan kapasitas 20 GWh per Tahun.

Direktur Utama PLN Batam, M Irwansyah Putra mengatakan, PLN Batam sebagai anak perusahaan PLN terus berkomitmen penuh untuk mendukung transformasi PLN dan transisi energi.

“Dalam masa transisi tersebut sekaligus sebagai upaya mendukung komitmen mencapai net zero emissions pada 2060, maka PLN Batam ke depannya melakukan pengembangan produk Iayanan penurunan emisi karbon (carbon reduction), yang salah satunya berupa sertifikat energi terbarukan atau REC,” ujar Irwansyah.

Irwansyah menyebutkan hal ini menjadi sebuah milestone dan terobosan Iayanan kepada konsumen untuk menjawab kebutuhan industri Batam. Karena hasil produk dari energi hijau ini akan menjadikan produknya naik kelas di pasar internasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement