Senin 08 Jan 2024 21:16 WIB

Singapura Alami Cuaca Ekstrem, Curah Hujan Kian tidak Seimbang

Singapura alami panas yang terik hingga curah hujan ekstrem.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Curah hujan di Singapura sangat bervariasi dalam skala musiman.
Foto: www.freepik.com
Curah hujan di Singapura sangat bervariasi dalam skala musiman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panas terik, curah hujan ekstrem, dan naiknya permukaan air laut akan membawa tantangan yang semakin besar bagi Singapura jika perubahan iklim semakin meningkat. Hal ini merujuk pada sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Centre for Climate Research Singapore pada Jumat.

Studi Perubahan Iklim Nasional Ketiga Singapura menunjukkan bahwa negara kota tersebut diperkirakan akan menjadi lebih hangat, dengan suhu rata-rata tahunannya meningkat menjadi 0,55 derajat Celcius per dasawarsa pada akhir abad ini di bawah skenario emisi tinggi, demikian laporan Xinhua.

Baca Juga

“Suhu rata-rata tahunan Singapura meningkat dengan laju 0,24 derajat Celcius per dekade dalam 40 tahun terakhir,” demikian kata laporan seperti dilansir The Sun, Senin (8/1/2024).

Memperhatikan bahwa curah hujan di Singapura sangat bervariasi dalam skala musiman, laporan tersebut memperingatkan bahwa curah hujan akan semakin tidak seimbang karena perubahan iklim yang parah.

Total curah hujan selama musim kemarau dapat turun secara signifikan di bawah titik terendah dalam sejarah yaitu 314 mm setiap tiga tahun sekali pada akhir abad ini. Sementara itu, total curah hujan musiman pada musim hujan dapat melebihi titik tertinggi dalam sejarah yaitu 1.507 mm.

Laporan tersebut juga menggambarkan kenaikan permukaan laut sebagai tantangan utama bagi Singapura di tengah perubahan iklim. Rata-rata permukaan laut di sekitar negara tersebut diproyeksikan naik 0,23 hingga 1,15 meter pada akhir abad ini, dan sekitar 2 meter pada tahun 2150 di bawah skenario emisi yang tinggi.

Para ilmuwan juga memberikan pandangan tentang hasil perubahan iklim di bawah skenario emisi rendah dan menengah. Otoritas Singapura mengatakan bahwa mereka akan membagikan data dari laporan tersebut kepada anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan mendorong pembagian data dengan entitas internasional dan komunitas ilmiah yang lebih luas untuk melakukan penelitian bersama.

Di sisi lain, Singapura telah berkomitmen untuk mencapai Net Zero pada tahun 2050 untuk mengatasi perubahan iklim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement