Kamis 12 Sep 2024 22:32 WIB

Sejak 2013 Konsisten Terapkan ESG, BRI Buktikan Komitmen pada Keberlanjutan

Keberlangsungan perusahaan sangat terkait dengan komitmen terhadap green finance.

Ekonom Ryan Kiryanto (kiri) dan Director of Compliance BRI A Solichin Lutfiyanto berbicara di Media Briefing bertema Penguatan BUMN Menuju Indonesia Emas, di Sarinah, Jakarta, Kamis (12/9/2024).
Foto: Gita Amanda/Republika
Ekonom Ryan Kiryanto (kiri) dan Director of Compliance BRI A Solichin Lutfiyanto berbicara di Media Briefing bertema Penguatan BUMN Menuju Indonesia Emas, di Sarinah, Jakarta, Kamis (12/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menegaskan komitmennya dalam menerapkan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Direktur Compliance BRI, Solichin Lutfiyanto, mengatakan BRI telah concern pada isu keberlanjutan sejak tahun 2013.

"Kalau bicara sustainability report BRI sudah punya dari 2013. Sudah dari 11 tahun lalu kami peduli pada keberlanjutan. Kami menyadari bahwa keberlangsungan perusahaan sangat terkait dengan komitmen terhadap green finance." ujarnya saat menjadi pembicara dalam kegiatan Media Briefing bertema Penguatan BUMN Menuju Indonesia Emas, di Sarinah, Jakarta, Kamis (12/9/2024).

Baca Juga

Upaya BRI dalam ESG telah diakui oleh tiga lembaga rating kredibel dunia. Sustainalytics, menempatkan BRI sebagai salah satu bank dengan risiko ESG terendah di industri perbankan. Sementara itu, MSCI memberikan rating A dan S&P Global memberikan skor 75 untuk BRI.

"Banyak yang berbicara tentang ESG, namun ukuran yang paling relevan adalah pengakuan dari lembaga analisis ESG kredibel di tingkat internasional," tegas Solichin.

BRI menurutnya, tidak hanya fokus pada aspek lingkungan (environment) dalam ESG. Solichin menjelaskan bahwa dalam konteks Indonesia, aspek sosial dan tata kelola (governance) juga sangat penting.

"Di Indonesia, isu sosial merupakan prioritas utama. Oleh karena itu, BRI membangun divisi ESG dengan fokus pada dampak sosial terlebih dahulu, baru kemudian pada lingkungan," ujar Solichin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement