Rabu 16 Oct 2024 12:45 WIB

Kemenparekraf Luncurkan Masterplan Destinasi Wisata Berkelanjutan

Proses penyusunan masterplan melibatkan banyak pihak.

Foto udara salah satu spot wisata di Desa Wisata Labengki, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Jumat (11/10/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Andry Denisah
Foto udara salah satu spot wisata di Desa Wisata Labengki, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Jumat (11/10/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meluncurkan dokumen rencana induk (masterplan) daya tarik wisata (DTW). Masterplan itu ditujukan bagi empat destinasi wisata di empat daerah yang masuk dalam destinasi prioritas.

Destinasi wisata tersebut adalah DTW Air Terjun Tekaan Telu di Kota Tomohon yang merupakan penyangga Destinasi Super Prioritas (DSP) Likupang, DTW Cemara Shiu Geopark Rinjani di Kabupaten Lombok Timur yang mendukung DSP Mandalika, juga DTW Pulau Dodola di Kabupaten Pulau Morotai yang merupakan bagian dari Destinasi Prioritas Morotai, DTW Pulau Kumala di Kabupaten Kutai Kartanegara yang merupakan wilayah penyangga IKN.

Sandiaga mengatakan masterplan daya tarik wisata yang telah disusun sejak Mei 2024 ini diharapkan dapat mewujudkan destinasi yang berkualitas dan berkelanjutan. “Harapan kita untuk terus mengembangkan masterplan ini, dan saya mengapresiasi tim tenaga ahli dari Universitas Sam Ratulangi Manado, Universitas Katolik De La Salle Manado, Universitas Mataram Nusa Tenggara Barat, dan P2Par ITB, serta pemerintah daerah dan pihak swasta yang berkontribusi dalam penyusunan masterplan ini,” katanya.

Kepala Pusat Perencanaan dan Pengembangan Kepariwisataan Institut Teknologi Bandung Budi Faisal menyampaikan, proses penyusunan masterplan dilakukan dengan melibatkan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, tokoh masyarakat, dan juga asosiasi dunia usaha.

“Itu yang paling utama, dalam prosesnya kita melibatkan semuanya dalam pembuatan masterplan daya tarik wisata ini,” kata Budi.

Penjabat Bupati Lombok Timur Muhammad Juaini Taofik menyampaikan, masterplan daya tarik wisata ini diharapkan bisa meningkatkan kunjungan wisata di Lombok Timur.

“Dari statistik kunjungan wisata pada tahun 2023 itu 53 ribu lebih. Sekarang di akhir September, kami sudah mencapai 94 ribu lebih kunjungan luar biasa. Alhamdulillah dengan finalnya masterplan ini akan lebih semangat untuk meningkatkannya,” katanya.

Ia akan memanfaatkan masterplan daya tarik wisata ini untuk pengembangan fasilitas wisata Cemara Shiu, sebagai upaya pengembangan Geopark Rinjani untuk mewujudkan destinasi pariwisata yang berkualitas, berdaya saing dan berkelanjutan.

Pjs Walikota Tomohon Fereydy Kaligis, menyampaikan bahwa dengan adanya masterplan daya tarik wisata ini, pemerintah Kota Tomohon akan fokus untuk penyediaan fasilitas yang menunjang daerah Air Terjun Tekaan Telu serta menjadikan destinasi wisata di Kota Tomohon yang ramah lingkungan dan ramah disabilitas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement