Kamis 14 Nov 2024 05:17 WIB

Saat COP29 Dihelat, Emisi Karbondioksida Dunia Tembus Rekor

Mayoritas emisi berasal dari pembakaran batu bara dan migas sebanyak 37,8 miliar ton

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: A.Syalaby Ichsan
Emisi karbon (ilustrasi)
Foto: Piaxabay
Emisi karbon (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BAKU -- Emisi karbondioksida termasuk yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil tembus rekor tahun ini. Ilmuwan mengatakan catatan ini semakin menjauhkan dunia dari upaya mencegah perubahan iklim.

Laporan Global Carbon Budget yang dirilis di Pertemuan Perubahan Iklim PBB (COP29) di Azerbaijan mengungkapkan total emisi karbondioksida dunia pada tahun 2024 mencapai 41,6 miliar ton. Jumlah tersebut naik dibandingkan tahun lalu yang 40,6 miliar ton.

Baca Juga

Sebagian besar emisi ini berasal dari pembakaran batu bara, minyak dan gas yang totalnya 37,8 miliar ton. Naik 0,8 persen dibandingkan 2023. Sisanya emisi berasal dari deforestasi dan kebakaran hutan. Laporan berasal dari 80 institusi yang dipimpin University of Exeter di Inggris.

"Kami tidak melihat tanda-tanda emisi bahan bakar fosil akan sampai puncaknya pada tahun 2024," kata penulis utama laporan tersebut, ilmuwan iklim dari University of Exeter Pierre Fridlingstien, Rabu (13/11/2024).

Ia menambahkan tanpa pemangkasan emisi dunia akan segera melampaui target 1,5 derajat Celcius dari rata-rata masa pra-industri. Di Perjanjian Paris 2015 lalu, negara-negara sepakat untuk mencegah suhu bumi di atas 1,5 derajat Celcius dari masa pra-industri demi menghindari dampak terburuk perubahan iklim.

Target ini hanya bisa dicapai bila adanya pemangkasan emisi setiap tahun mulai dari tahun ini sampai 2030 dan selanjutnya. Namun dalam satu dekade, emisi bahan bakar terus merangkak naik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement