Rabu 20 Nov 2024 12:42 WIB

Garuda Luncurkan Program Pelatihan Kewirausahaan untuk Perempuan Disabilitas

Para peserta pelatihan turut dibekali peningkatan daya saing usaha.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Satria K Yudha
Garuda Indonesia berkolaborasi dengan platform peningkatan kapabilitas disabilitas dan edukasi kesehatan mental di Indonesia, Alunjiva Indonesia, meluncurkan program pelatihan kewirausahaan bagi perempuan penyandang disabilitas di Semarang pada 19-21 November 2024.
Foto: .
Garuda Indonesia berkolaborasi dengan platform peningkatan kapabilitas disabilitas dan edukasi kesehatan mental di Indonesia, Alunjiva Indonesia, meluncurkan program pelatihan kewirausahaan bagi perempuan penyandang disabilitas di Semarang pada 19-21 November 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Garuda Indonesia berkolaborasi dengan platform peningkatan kapabilitas disabilitas dan edukasi kesehatan mental di Indonesia, Alunjiva Indonesia, meluncurkan program pelatihan kewirausahaan bagi perempuan penyandang disabilitas di Semarang pada 19-21 November 2024. Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani menyampaikan, acara bertajuk "Terbang Tinggi, Kreatif, dan Mandiri diikuti 20 perempuan wirausaha penyandang disabilitas di  Semarang dengan ragam latar belakang bidang usaha mulai dari makanan dan minuman, retail, ternak, jasa, dan kriya. 

"Program pelatihan tersebut mencakup literasi digital, manajemen keuangan, hingga strategi pemasaran digital," ujar Wamildan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (20/11/2024).

Wamildan menyampaikan sinergi Garuda Indonesia Group ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) BUMN, khususnya pada pilar peningkatan kesejahteraan guna mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi berkualitas dengan industri yang inklusif. Wamildan mengatakan inisiasi pelatihan wirausaha bagi para penyandang disabilitas tersebut diharapkan dapat menjadi bekal penguatan kemampuan serta turut mengoptimalkan potensi usahanya untuk semakin berdaya saing. 

Wamildan mengatakan para peserta pelatihan turut dibekali peningkatan daya saing usaha melalui pemanfaatan teknologi digital. Hal tersebut mencakup maksimalisasi penggunaan platform online sebagai strategi dalam perluasan jangkauan pasar, peningkatan keterampilan, dan kapabilitas pengelolaan bisnis melalui manajemen keuangan.

"Di sisi lain, kehadiran program pelatihan ini juga diharapkan dapat mengoptimalkan kesempatan kerja inklusif yang semakin luas bagi masyarakat penyandang disabilitas terutama perempuan, guna memperkuat kemandirian dalam berkarya dan turut berkontribusi bagi penggerak ekonomi nasional," ucap Wamildan.

Selain penguatan program TJSL Garuda Group yang menyasar penyandang disabilitas, Garuda Indonesia juga memperkuat komitmennya untuk menyediakan ruang inklusif bagi semua elemen masyarat yang telah dilakukan sejak 2019. Wamildan mengatakan komitmen tersebut diwujudkan melalui penyelenggaran program praktik kerja lapangan bagi penyandang down syndrome. 

"Visi tersebut turut direpresentasikan melalui kolaborasi diskusi bersama Komunitas Teman Tuli dan Teman Dengar di 2021 dalam upaya peningkatan layanan dan fasilitas penerbngan yang ramah bagi penyandang disabilitas," kata Wamildan. 

Garuda Indonesia Group, lanjut Wamildan, meyakini keberhasilan program pelatihan ini akan menjadi fundamen penting bagi perusahaan untuk terus mengembangkan program lingkungan hidup yang berkelanjutan, khususnya yang menyasar berbagai kelompok rentan di Indonesia. Hal ini sejalan dengan komitmen Perusahaan untuk terus berperan aktif mendukung implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). 

"Oleh karenanya, kami harapkan beragam inisiatif ini dapat mendukung pengembangan sumber daya manusia unggul menuju Indonesia berdaya saing," kata Wamildan.

Pendiri Alunjiva Indonesia Nicky Clara mengatakan program ini menjadi langkah penting dalam memastikan perempuan penyandang disabilitas dapat menjadi bagian dari solusi ekonomi di Indonesia. Hal ini juga bertujuan memperluas akses mereka terhadap kesempatan usaha yang lebih baik. 

"Harapannya program ini akan menjadi langkah konkret dalam menciptakan ekosistem yang inklusif bagi penyandang disabilitas, khususnya perempuan," kata Nicky. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement