Rabu 08 Jan 2025 16:29 WIB

Program Sedekah Energi Terangi Masjid dengan Panel Surya

Program ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
Program sedekah energi berupa panel surya dalam rangka Festival Muharram di Masjid Al Muharram, Brajan, Bantul, Yogyakarta, Sabtu (15/7/2023).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Program sedekah energi berupa panel surya dalam rangka Festival Muharram di Masjid Al Muharram, Brajan, Bantul, Yogyakarta, Sabtu (15/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Program Sedekah Energi yang dijalankan MOSAIC berupaya mengatasi permasalahan akses energi di daerah-daerah, termasuk untuk rumah ibadah. Sejauh ini, program itu sudah menyalurkan panel surya ke Masjid Al-Muharam, Bantul, Yogyakarta dan Masjid Al-Ummah Al-Islamiyah, Sembalun, Lombok.

Project Lead Sedekah Energi Elok Mutia mengatakan program ini berfokus pada penyelesaian masalah nyata yang dihadapi masyarakat, terutama di daerah-daerah yang mengalami kesulitan dalam akses energi.  Dalam banyak kasus, masjid-masjid di daerah terpencil sering kali mengalami pemadaman listrik yang berkepanjangan. Hal ini berdampak pada kegiatan sosial dan keagamaan masyarakat.

Baca Juga

Seperti di Masjid Al-Ummah, Sembalun, Lombok, di mana masjid setempat mengalami pemadaman listrik hingga 16 jam per hari. Hal ini tidak hanya mengganggu kegiatan pengajian, tetapi juga mempengaruhi sektor pertanian, yang sangat bergantung pada pasokan listrik untuk pompa air.

"Kami ingin membawa pesan bahwa masalah ini mungkin tidak dirasakan oleh masyarakat di kota, tetapi sangat nyata bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil," kata Mutia dalam peluncuran program Sedekah Energi 2025, di Jakarta, Rabu (8/1/2024).

Proyek ini tidak hanya bertujuan memberikan manfaat spiritual melalui sedekah, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. "Melalui sedekah energi, donatur tidak hanya mendapatkan pahala, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan," tambahnya.

Mutia menjelaskan ada beberapa segmen donatur yang terlibat dalam proyek ini. Pertama, ada donatur yang fokus pada aspek spiritual dari sedekah, yang mungkin tidak terlalu peduli dengan dampak sosial atau lingkungan dari kontribusi mereka.

Namun, ada juga segmen donatur yang lebih sadar akan isu lingkungan, meskipun mereka mungkin memiliki keterbatasan dalam hal biaya atau waktu. "Mereka yang sadar akan dampak lingkungan sering kali ingin berkontribusi, meskipun dengan jumlah kecil," jelasnya.

Proyek Sedekah Energi juga berupaya untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya energi terbarukan dan pengurangan jejak karbon. "Kami ingin menunjukkan bahwa setiap kontribusi, sekecil apapun, dapat berdampak positif pada lingkungan," kata Mutia.

Dengan menggunakan istilah yang lebih mudah dipahami, proyek ini berusaha menjembatani kesenjangan antara pengetahuan teknis dan pemahaman masyarakat. Dalam implementasinya, proyek ini melibatkan tiga langkah kunci, yaitu asesmen, pelatihan, dan monitoring.

Pertama, tim melakukan asesmen menentukan kebutuhan energi masjid, baik dari segi teknis maupun non-teknis. "Kami tidak hanya melihat kebutuhan listrik, tetapi juga struktur organisasi masjid dan komitmen pengurusnya," kata Mutia.

Setelah asesmen, tim memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang cara memasang panel surya dan sistem energi terbarukan lainnya. "Kami menggunakan bahasa yang sederhana agar masyarakat dapat memahami dan terlibat langsung dalam proses pemasangan," tambahnya.

Pelatihan ini dirancang agar masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga menjadi bagian dari solusi. Monitoring juga menjadi bagian penting dari proyek ini.

Setiap masjid yang dipasang sistem energi terbarukan akan memiliki pengurus yang terlatih untuk mengelola dan memelihara sistem tersebut. "Kami ingin memastikan bahwa proyek ini berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat," tambah Mutia.

Dengan pendekatan yang inklusif dan edukatif, program Sedekah Energi diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya energi terbarukan dan mendorong partisipasi aktif dalam menjaga lingkungan.

"Kami percaya bahwa dengan melibatkan masyarakat secara langsung, kita dapat menciptakan perubahan yang signifikan dan berkelanjutan," kata Mutia.

Proyek ini tidak hanya memberikan solusi praktis untuk masalah energi, tetapi juga membangun kesadaran kolektif tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan. Dengan demikian, Sedekah Energi menjadi jembatan antara donatur dan masyarakat yang membutuhkan, menciptakan dampak positif yang lebih luas bagi lingkungan dan kehidupan sosial.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement