Ahad 26 Jan 2025 20:45 WIB

Orang Tua Murid di Los Angeles Khawatir Debu Beracun dari Kebakaran Hutan

debu beracun dari rumah dan mobil yang terbakar dapat membahayakan anak-anak.

Rep: Lintar Satria/ Red: Gita Amanda
Helikopter menyiramkan air dalam upaya memadamkan kebakaran besar yang melanda kawasan Pacific Palisades, Los Angeles,
Foto: AP Photo/Ethan Swope
Helikopter menyiramkan air dalam upaya memadamkan kebakaran besar yang melanda kawasan Pacific Palisades, Los Angeles,

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Warga terdampak kebakaran hutan Los Angeles, Amerika Serikat (AS) khawatir debu kebakaran masuk ke tubuh anak mereka. Kelli Ferrone membersihkan tirai dan kusen jendela sekolah dasar putrinya yang terletak setengah mil dari Kebakaran Palisades yang menghanguskan daerah pesisir di Los Angeles.

Kapas dan tisu basah yang ia gunakan menjadi hitam. Ada abu dan jelaga juga berserakan di kakinya. Di luar, abu dan jelaga itu tergeletak di tanah di samping taman bermain. Ferrone ingin melihat sendiri apakah Sekolah Dasar Canyon Charter sudah dibersihkan dengan baik sebelum sekolah dibuka kembali. Ia tidak terkesan.

Baca Juga

Beberapa pekan usai kebakaran hebat melanda Los Angeles, para orang tua bergulat dengan kenyataan debu beracun dari rumah dan mobil yang terbakar dapat membahayakan anak-anak mereka. Risiko ini semakin umum terjadi seiring kebakaran hutan yang di kota-kota.

Canyon Charter yang berada di Pacific Palisades dibuka kembali paling cepat, Senin (28/1/2025). Sekolah mengatakan staf bekerja keras untuk memastikan sekolah sudah bersih dan aman saat kelas dibuka kembali.

Namun beberapa orang tua menilai sekolah terlalu terburu-buru. Mereka mendesak sekolah untuk memindahkan kelas sementara waktu. Beberapa orang tua memilih memindah anak mereka ke sekolah lain.

"LAUSD (Distrik Sekolah Terpadu Los Angeles) tidak pernah mengalami bencana seperti ini sepanjang sejarah mereka,” kata Ferrone, yang memiliki dua anak perempuan di sekolah tersebut, salah satunya menderita asma, Jumat (25/1/2025).

Ferrone mengakui pihak sekolah sudah berusaha keras. Tapi menurutnya sekolah putri-putrinya perlu pindah ke kelas sementara. "Itu satu-satunya cara yang akan membuat orang tua merasa nyaman," katanya.

Di AS, setiap distrik memiliki dewan pendidikan yang dipilih masyarakat untuk membuat keputusan terkait kebijakan pendidikan, anggaran, dan pengelolaan sekolah. Sekolah-sekolah di Los Angeles dikelola Distrik Sekolah Terpadu Los Angeles (LAUSD).

Dalam pernyataannya LAUSD mengatakan mereka berusaha menyiapkan sekolah untuk dapat menggelar kelas tata muka. Termasuk dengan memeriksa sistem ventilasi, mengganti filter udara dan memasang pemurni ruang di dalam kelas dan kantor serta membersihkan berbagai ruangan lainnya.

Sementara konsultan lingkungan akan memeriksa berbagai sekolah. Para staf memantau kualitas udara. LAUSD memiliki kantor Kesehatan dan Keselamatan Lingkungan dan mengikuti protokolnya.

Beberapa sekolah di Los Angeles termasuk Canyon Charter masih dalam anjuran "jangan minum dari keran air." LAUSD mengatakan mereka akan menyediakan air botolan seperti dilansir laman The Associated Press.

Dokter anak dan direktur eksekutif Medical Society Consortium on Climate and Health Lisa Patel mengatakan sekolah-sekolah itu sudah mengambil langkah yang tepat. Tapi tidak berarti sudah tidak ada risiko sama sekali.

Ia mengatakan debu beracun dari mobil, barang elektronik, baterai, bahan bangunan, cat, furnitur dan benda-benda lainnya yang terbakar masih beresiko. Benda-benda itu memiliki pestisida, asbes, plastik dan timbal yang semuanya rentah bagi anak-anak.

“Anak-anak seringkali memiliki perilaku memegang tangan ke mulut dan tubuh mereka tumbuh dengan cepat dalam beberapa tahun pertama, sehingga mereka bisa lebih sensitif terhadap jenis polusi ini, dalam beberapa waktu ke depan akan ada resiko paparan," kata Patel. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement