Ahad 23 Feb 2025 17:48 WIB

Deforestasi Kolombia Tahun Lalu Naik 35 persen

Kolombia merupakan tuan rumah Pertemuan Keanekaragaman Hayati PBB.

Rep: Lintar Satria/ Red: Muhammad Hafil
Deforestasi (Ilustrasi)
Foto: Tangkapan Layar/VOA
Deforestasi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOTA -- Menteri Lingkungan Kolombia Susana Muhammad mengatakan pada tahun 2024 deforestasi di negaranya naik 35 persen dari tahun sebelumnya yang merupakan tahun dengan angka deforestasi terendah dalam 23 tahun. Tahun lalu deforestasi di Kolombia terjadi di 1.070 kilometer persegi lahan.  

Jauh lebih tinggi dari tahun 2023 ketika deforestasi hanya 792 kilometer persegi. Penurunan drastis dari tahun 2022 yang seluas 1.235 kilometer persegi.

Baca Juga

"Peningkatan deforestasi yang kami lihat pada tahun 2024 terjadi di petak-petak berukuran menengah, melibatkan operasi yang dibayar untuk keuntungan besar," kata Muhammad di Bogota, Sabtu (22/2/2025).

Ia juga mencatat keterlibatan kelompok kejahatan terorganisir di pemukiman pedesaan. Muhammad mengatakan margin error dari angka yang ia umumkan sekitar 5 sampai 10 persen. Muhammad mengatakan angka pastinya akan diumumkan pada tahun ini.

Kolombia merupakan tuan rumah Pertemuan Keanekaragaman Hayati PBB (COP16) tahun lalu. Negara itu salah satu negara dengan keanekaragaman hayati terkaya di dunia. Rumah bagi ribuan spesies flora dan fauna, tapi kehilangan banyak lahan hutan setiap tahunnya.

Muhammad mengatakan meski adanya peningkatan tapi 2024 menjadi tahun dengan deforestasi terendah kedua setelah 2023 dalam 23 tahun terakhir. Pada awal bulan ini, ia mengatakan kemungkinan 2024 menjadi tahun deforestasi terendah ketiga.

Peningkatan deforestasi sebagian besar terjadi di wilayah hutan hujan Amazon. Penggundulan hutan di Amazon naik 50 persen dibanding tahun 2023. Sebagian besar deforestasi di Kolombia biasanya memang terjadi di Amazon.

Pekan lalu Muhammad mengatakan pendanaan upaya lingkungan di Kolombia senilai 70 juta dolar AS dari Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) dibekukan. Setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menghancurkan lembaga tersebut.

Ia mengatakan dampak dari tindakan Trump paling terasa bagi negara-negara Amazon.

Pada awal bulan ini Muhammad mengumumkan pengunduran dirinya dari kabinet Presiden Gustavo Petro. Sebagai protes ditunjuknya Armando Benedetti yang dituduh melakukan penganiayaan pada perempuan dan mempengaruhi keputusan pemerintah, sebagai anggota kabinet. Benedetti mengatakan kabar soal dirinya merupakan cerita palsu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement