Selasa 18 Mar 2025 18:24 WIB

Survei CORE Ungkap 74,4 Persen Responden Setuju Pakai BBM Euro 4

Penerapan BBM Euro 4 menjadi langkah krusial dalam mengurangi polusi udara.

Rep: Mgrol156/ Red: Satria K Yudha
Petugas melayani pengendara saat bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax green di SPBU di kawasan Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (13/5/2024).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas melayani pengendara saat bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax green di SPBU di kawasan Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (13/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei CORE Indonesia menunjukkan sebanyak 74,4 persen responden setuju dengan kebijakan bahan bakar minyak (BBM) Euro 4. Direktur Riset Bidang Makroekonomi CORE Indonesia Akhmad Akbar Susanto mengatakan, sebagian besar responden memahami manfaat BBM Euro 4 terhadap lingkungan dan kesehatan. 

BBM Euro 4 adalah bahan bakar minyak dengan kadar sulfur maksimal 50 ppm yang memenuhi standar emisi gas buang Euro 4. Standar ini ditetapkan oleh Uni Eropa untuk kendaraan bermotor. 

"BBM Euro-4 lebih ramah lingkungan dan dapat mengurangi polusi udara," kata Akhmad Akbar Susanto dalam seminar "Implementasi Kebijakan BBM Euro 4 - 6: Siapkah Kita? Membedah Potensi Dampak Ekonomi dan Sosial Peningkatan Kualitas BBM" di Jakarta, Selasa (18/3/2025).

Meski kesadaran akan isu lingkungan meningkat, faktor ini belum menjadi pertimbangan utama dalam keputusan pembelian BBM. Hasil survei menunjukkan bahwa hanya 19 persen responden yang menjadikan aspek lingkungan sebagai prioritas.

Sebagian besar responden, khususnya dari kelompok menengah ke bawah, masih lebih mengutamakan harga sebagai faktor utama dalam memilih BBM. “Harga BBM Euro 4 yang lebih tinggi menjadi beban bagi masyarakat, terutama di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil. Meskipun ada kekhawatiran finansial, masyarakat masih memiliki willingness to pay yang positif. Artinya mereka bersedia membayar lebih untuk kualitas BBM yang lebih baik,” kata Akhmad.

Meskipun terdapat kesediaan untuk beralih ke BBM berstandar Euro 4, masyarakat tetap berharap agar pemerintah dapat menjaga stabilitas harga dan tidak memberikan beban tambahan. Kekhawatiran muncul terkait kemungkinan kenaikan harga BBM Euro 4 yang berpotensi menurunkan daya beli masyarakat, terutama bagi kelompok dengan ekonomi menengah ke bawah.

Rata-rata nilai maksimum yang bersedia dibayar masyarakat untuk bensin Euro 4 adalah Rp 11.938 per liter, sedangkan untuk diesel Euro 4 sebesar Rp 8.739 per liter.

Implementasi BBM Euro 4 diprediksi akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menurut CORE Indonesia, kebijakan ini dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi hingga tahun 2040. Mengingat dampak ekonominya, sebagian besar responden cenderung memilih agar kebijakan BBM Euro 4 diterapkan secara bertahap.

Melambatnya pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh menurunnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga akibat tekanan inflasi, seiring dengan harga BBM Euro 4 yang lebih tinggi.

“Dampaknya itu terhadap pertumbuhan ekonomi memang negatif, maksudnya mengurangi pertumbuhan ekonomi, tetapi semakin kecil seiring dengan waktu,” kata Akbar. 

Kebijakan penerapan BBM Euro 4 menjadi langkah krusial dalam mengurangi polusi udara dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih. Namun, pelaksanaannya menghadapi berbagai tantangan, terutama terkait harga dan daya beli masyarakat.

Oleh karena itu, pemerintah perlu merumuskan strategi yang tepat agar kebijakan ini dapat diterapkan tanpa memberikan beban berlebih, khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement