Rabu 19 Mar 2025 16:00 WIB

Ketua Partai Oposisi Inggris Tolak Target Nol Emisi

Target ini dinilai sangat mahal bagi perekonomian Inggris.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
Turbin pembangkit listrik tenaga angin di Pantai Marsden, Inggris, 11 Agustus 2024.
Foto: REUTERS/Denis Balibouse
Turbin pembangkit listrik tenaga angin di Pantai Marsden, Inggris, 11 Agustus 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ketua partai oposisi Inggris, Kemi Badenoch mendesak target Inggris menjadi nol emisi tahun 2050 dicabut. Pemimpin Partai Konservatif itu menilai target tersebut mustahil dicapai.

Pernyataan Badenoch menunjukkan ketegangan dalam upaya transisi Inggris dari bahan bakar fosil ke energi berkelanjutan. Nol emisi atau net zero artinya tidak ada emisi yang dilepaskan ke atmosfer.

Target nol emisi dapat dicapai dengan memangkas emisi dan langkah-langkah lain yang dapat menyerap emisi karbon, seperti menanam pohon atau menggunakan teknologi penyerapan dan penyimpanan karbon (CSS).

Target nol emisi 2050 diperkenalkan saat Partai Konservatif berkuasa pada tahun 2019 lalu. Tapi kini Badenoch mengatakan target tersebut sangat mahal bagi perekonomian Inggris.

"Nol emisi pada 2050 itu mustahil, saya tidak mengatakannya dengan senang hati, siapa pun yang melakukan analisa serius tahu target ini tidak bisa dicapai tanpa  menurunkan standar hidup dengan drastis atau membuat kami bangkrut," kata Badenoch dalam pidato kebijakannya, Selasa (18/3/2025).

Penasihat iklim Inggris yang tidak terkait dengan partai mana pun mengatakan Inggris dapat mencapai target nol-emisi. Tapi negara itu harus mengakhiri ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Dengan hampir semua mobil baru yang dijual pada tahun 2030 merupakan mobil listrik dan setengah rumah di negara itu pada tahun 2040 menggunakan pemanas yang menggunakan pompa panas, naik 1 persen dari saat ini. Konsumsi daging juga perlu turun 35 persen dari tingkat 2019 pada tahun 2050.

Perubahan kebijakan Badenoch membawa Partai Konservatif lebih dekat dengan pandangan Partai Reformasi yang berhaluan sayap kanan, ketika Inggris akan menggelar pemilihan daerah pada 1 Mei mendatang.  Ini serupa dengan perubahan kebijakan yang dilakukan pemerintah Presiden Donald Trump yang vokal mendukung bahan bakar fosil. Kepala kebijakan organisasi lingkungan Friends of the Earth Mike Childs mengatakan transisi ke masa depan rendah karbon sangat penting bagi bumi dan ekonomi.

"Sangat berbahaya dan salah jika pemimpin partai politik besar mempermainkan masa depan kolektif kami dengan politik," katanya.

Partai Konservatif, yang mengalami kekalahan di dalam pemilihan umum tahun lalu, berjuang di tempat ketiga dalam jajak pendapat di belakang Partai Buruh yang berkuasa dan Partai Reformasi.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement