Sabtu 22 Mar 2025 07:16 WIB

Sekjen PBB Ingatkan Masyarakat untuk Earth Hour demi Bumi

Dampak perpindahan warga PBB membuat jalur Selatan terbuka.

Rep: Lintar Satria/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Sekjen PBB Antonio Guterres memberikan pernyataan tentang Ukraina di markas besar PBB di New York, New York, AS, 14 Februari 2022.
Foto: EPA-EFE/Peter Foley
Sekjen PBB Antonio Guterres memberikan pernyataan tentang Ukraina di markas besar PBB di New York, New York, AS, 14 Februari 2022.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Setiap tahun, Earth Hour atau "Jam untuk Bumi" menjadi momen penting bagi jutaan orang di seluruh dunia untuk menunjukkan solidaritas terhadap lingkungan dan menjadi pengingat pentingnya aksi iklim. Pada tahun ini, Earth Hour akan berlangsung pada tanggal 22 Maret pukul 20:30 waktu setempat.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mengundang masyarakat dunia untuk mematikan lampu selama satu jam sebagai simbol komitmen terhadap perlindungan bumi. Ia menekankan pentingnya partisipasi global dalam inisiatif ini.

Baca Juga

“Earth Hour atau 'Jam untuk Bumi' adalah tentang solidaritas, harapan, dan kekuatan tindakan kolektif. Hari ini saya meminta Anda menjadi salah satunya. Bumi membutuhkan Anda," kata Guterres dalam pernyataannya yang ditayangkan di saluran Youtube PBB, Jumat (21/3/2025).  

Bencana iklim yang disebabkan aktivitas manusia menjadi kenyataan yang tidak bisa diabaikan. Guterres menambahkan, “Kita baru saja mengalami tahun, dekade, dan suhu laut yang paling panas dalam catatan. Dan kita telah melihat kebakaran, badai, dan kekeringan historis sebagai akibatnya," katanya.  

Dampak perubahan iklim sudah terasa di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, yang sering kali menjadi sasaran bencana alam. Guterres menyerukan pergeseran dari penggunaan bahan bakar fosil yang mencemari, yang merupakan penyebab utama dari kekacauan iklim, menuju energi terbarukan.

“Berpindah dari bahan bakar fosil yang mencemari - penyebab utama kekacauan ini - menuju energi terbarukan memberikan janji besar bagi kita semua - lebih sehat, lebih murah, dan lebih aman,” ujarnya.

Ini adalah panggilan untuk bertindak bagi individu, komunitas, dan negara untuk berinvestasi dalam solusi energi yang berkelanjutan.

Earth Hour bukan hanya sekadar mematikan lampu, tetapi juga merupakan kesempatan untuk merenungkan tindakan yang dapat diambil untuk melindungi lingkungan. Guterres mengajak semua orang untuk berpartisipasi,

 “Jadi, tolong, bergabunglah dengan kami - matikan lampu Anda pada 22 Maret pukul 8:30 malam waktu setempat. Berikan satu jam untuk Bumi. Dan gunakan kekuatan Anda untuk mendorong dunia yang lebih baik bagi kita semua," katanya.

Dengan partisipasi dalam Earth Hour, setiap individu dapat berkontribusi pada gerakan global yang lebih besar untuk melawan perubahan iklim. Inisiatif ini menjadi momen yang tepat untuk menunjukkan kepedulian terhadap masa depan bumi dan bersedia mengambil langkah-langkah konkret untuk menciptakan perubahan positif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement