Ahad 23 Mar 2025 12:13 WIB

Pencairan Gletser Dunia Semakin Cepat, UNESCO Beri Peringatan Keras

Perubahan iklim mempercepat pencairan gletser.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
Gletser mencair (ilustrasi).
Foto: IST
Gletser mencair (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- UNESCO memperingatkan gletser di seluruh dunia semakin cepat mencair. Tiga tahun terakhir menjadi periode dengan pencairan terbesar yang pernah tercatat.

Direktur Layanan Pemantauan Gletser Dunia atau World Glacier Monitoring Service Michael Zemp mengatakan, sejak 1975 sudah 9.000 gigaton es gletser mencair. "Ukuran blok es yang mencair setara dengan luas Jerman dengan ketebalan 25 meter," kata Zemp saat mengumumkan laporan itu di kantor pusat UNESCO di Jenewa, pada pertengahan pekan.

Perubahan iklim yang dipicu pembakaran bahan bakar fosil dan naiknya suhu bumi mempercepat pencairan gletser di Kutub Selatan sampai Pegunungan Alpen, dari Amerika Selatan sampai Dataran Tibet. UNESCO melaporkan dampak perubahan iklim ini akan memperburuk masalah-masalah ekonomi, sosial dan lingkungan di seluruh dunia.

Laporan yang disampaikan di pertemuan Hari Dunia untuk Gletser yang diadakan UNESCO di Paris ini mendesak pemerintah dunia untuk melindungi gletser. Zemp mengatakan lima dari enam tahun terakhir menjadi tahun-tahun dengan pencairan es terbesar. Pada tahun 2024 saja sebanyak 450 gigaton es gletser mencair.

Pencairan gletser merupakan kontributor utama naiknya permukaan air laut. Hal ini menimbulkan risiko banjir yang menghancurkan dan merusak jalur air yang dibutuhkan miliaran orang untuk pembangkit listrik tenaga hidro dan pertanian.

Direktur bidang air dan kriosfer Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) Stefan Uhlenbrook mengatakan dari 275 ribu gletser yang tersisa di seluruh dunia termasuk di Kutub Utara dan Greenland, mencakup 70 persen air tawar dunia.

“Kita perlu meningkatkan pengetahuan ilmiah kita, kita perlu meningkatkan sistem pengamatan, meningkatkan prakiraan dan sistem peringatan dini yang lebih baik untuk planet ini dan manusia,” kata Uhlenbrook, Sabtu (22/3/2025).

Sekitar 1,1 miliar orang tinggal di komunitas pegunungan, yang berdampak langsung pada pencairan gletser yang meningkatkan risiko bencana alam dan merusak sumber daya air yang sangat mereka butuhkan. Lokasi yang terpencil dan medan yang sulit juga membuat perbaikan yang murah sulit didapat.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement