Rabu 26 Mar 2025 08:00 WIB

Jaksa Jerman Dakwa Lima Aktivis Iklim

Para aktivis dapat menghadapi hukuman hingga 10 tahun penjara.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
Aktivis iklim dari Last Generation duduk setelah melempar kentang tumbuk ke lukisan Claude Monet Les Meules di Museum Barberini Potsdam pada Ahad, 24 Oktober 2022, untuk memprotes ekstraksi bahan bakar fosil.
Foto: Last Generation via AP
Aktivis iklim dari Last Generation duduk setelah melempar kentang tumbuk ke lukisan Claude Monet Les Meules di Museum Barberini Potsdam pada Ahad, 24 Oktober 2022, untuk memprotes ekstraksi bahan bakar fosil.

REPUBLIKA.CO.ID, MUNICH -- Jaksa Munich, Jerman, menyatakan menjatuhkan dakwaan atas dugaan pembentukan kelompok kriminal pada lima anggota organisasi iklim Last Generation atau Letzte Generation. Namun, Juru bicara jaksa menolak untuk merinci dakwaan tersebut.

Dikutip dari kantor berita Jerman, DPA, Rabu (26/3/2025), pengadilan distrik akan memutuskan apakah proses hukum dilanjutkan ke pengadilan atau tidak. Jika terbukti bersalah, maka lima orang itu dapat dijatuhi hukuman yang panjang.

Baca Juga

Pada akhir tahun lalu, kelompok yang dikenal karena memblokir jalan dan mengincar museum dalam aksi protesnya, mengumumkan mereka mengubah strategi dan namanya. Penggerebekan polisi di seluruh Jerman terhadap kelompok tersebut pada Mei 2023 menuai kritikan dan tindakan hukum.

Pengadilan kemudian memutuskan penggerebekan dan penyadapan telepon genggam dilakukan sesuai dengan hukum. Polisi menggelar penggeledahan di 15 lokasi di tujuh negara bagian dengan melibatkan 170 petugas yang dipimpin pihak berwenang Bavaria dalam operasi mengatasi terorisme dan ekstremisme. Laman internet kelompok tersebut juga ditutup untuk sementara waktu.

Para penyelidik juga menyadap saluran telepon yang digunakan oleh kelompok tersebut untuk berkomunikasi dengan pers. Hal ini menuai kecaman dari organisasi-organisasi media.

Dakwaan atas tuduhan pembentukan kelompok kriminal sebelumnya terhadap anggota kelompok tersebut  dijatuhkan di negara bagian timur laut Brandenburg. Tuduhan itu terkait dengan aksi yang menargetkan kilang minyak, bandara Berlin, dan museum di Potsdam pada tahun 2022 dan 2023. Belum ada keputusan apakah kasus ini akan dilanjutkan ke pengadilan.

Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck dari Partai Hijau mengutuk penggerebekan di seluruh negeri tersebut sebagai "sangat tidak masuk akal." Organisasi-organisasi hak asasi menggambarkan investigasi tersebut sebagai serangan terhadap aksi protes damai.

Para aktivis yang dinyatakan bersalah atas tuduhan membentuk kelompok kriminal dapat menghadapi hukuman hingga lima tahun penjara, atau bahkan 10 tahun penjara dalam kasus-kasus ekstrem.

Mantan juru bicara kelompok tersebut, Carla Hinrichs, yang dilaporkan sebagai salah satu dari orang yang didakwa menyatakan, tujuan utama kelompoknya adalah untuk mengingatkan masyarakat akan krisis iklim.

“Apa yang Anda lakukan jika semuanya dipertaruhkan? Anda membentuk sebuah kelompok dan mencoba membunyikan alarm,” ujarnya dalam pernyataan yang dikeluarkan setelah dakwaan dijatuhkan. Ia menggambarkan kelompok tersebut sebagai pemrotes damai. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement