REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bank Mandiri memperkuat komitmennya terhadap prinsip keberlanjutan dengan mengedepankan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG). Sepanjang tahun 2024, portofolio berkelanjutan Bank Mandiri tercatat mencapai Rp 293 triliun, dengan porsi portofolio hijau yang tumbuh signifikan sebesar 15,2 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp 149 triliun.
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi menegaskan, pencapaian ini mencerminkan keseriusan perseroan dalam mendukung pembiayaan berkelanjutan. "Kami akan terus memperkuat peran Bank Mandiri dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui inovasi dan kolaborasi yang lebih luas dengan berbagai pihak. Kami optimistis strategi jangka panjang yang telah kami terapkan akan memberikan dampak positif bagi ekonomi nasional secara keseluruhan," jelas Darmawan di Jakarta, Selasa (25/3/2025).
Salah satu sektor yang menjadi fokus adalah energi baru dan terbarukan (EBT), dengan total pembiayaan mencapai Rp 11,8 triliun atau naik 21 persen secara tahunan. Bank Mandiri terus mendorong sektor ini melalui berbagai skema, termasuk Sustainability-Linked Loan dan Green Loan yang ditujukan untuk proyek-proyek ramah lingkungan.
Selain itu, perseroan juga memperkuat sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan guna mengembangkan inovasi produk berbasis ESG. Upaya ini sejalan dengan tren global yang semakin menekankan pentingnya investasi hijau dan keberlanjutan.
Dengan strategi ini, Bank Mandiri tidak hanya berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, tetapi juga mendukung transisi Indonesia menuju ekonomi hijau yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika