Selasa 01 Apr 2025 10:00 WIB

Laju Deforestasi Indonesia Meningkat

Sekitar 92,8 persen deforestasi bruto terjadi di hutan sekunder.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
Deforestasi hutan di Papua.
Foto: ANTARA FOTO
Deforestasi hutan di Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan data Kementerian Kehutanan, luas lahan hutan di Indonesia pada tahun 2024 mencapai 95,5 juta hektare atau 51,1 persen dari 187 juta hektare total daratan Indonesia. Dari angka tersebut, sekitar 91,9 persen atau 87,8 juta hektare berada di dalam kawasan hutan.  

Indonesia membedakan hutan dan kawasan hutan. Hutan didefinisikan sebagai kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.

Adapun kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditetapkan pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap, yang mencakup hutan konservasi, hutan lindung, hutan produksi terbatas, dan hutan produksi tetap.

Dalam hasil pemantauan tahunan mengenai kondisi hutan dan angka deforestasi di Indonesia, Kementerian Kehutanan mencatat angka deforestasi 2024 meningkat dari tahun sebelumnya. Pemerintah Indonesia juga membedakan deforestasi netto dan deforestasi bruto.

Dikutip dari Forest Watch Indonesia, deforestasi bruto merupakan perubahan secara permanen tutupan hutan alam tanpa memperhitungkan pertumbuhan kembali (regrowth) dan atau pembuatan hutan tanaman. Sementara deforestasi Netto adalah perubahan secara permanen tutupan hutan, dengan memperhitungkan pertumbuhan kembali (regrowth) dan/atau pembuatan hutan tanaman.

Dalam hasil pemantauan kondisi hutan tahunan yang dirilis bulan ini, Kementerian Kehutanan mengungkapkan angka deforestasi netto tahun 2024 tercatat sebesar 175,4 ribu hektare. Angka ini diperoleh dari deforestasi bruto sebesar 216,2 ribu hektare dikurangi hasil reforestasi yang mencapai 40,8 ribu hektare.

Sekitar 92,8 persen deforestasi bruto terjadi di hutan sekunder dengan luas 200,6 ribu hektare. Sebanyak 69,3 persen terjadi di dalam kawasan hutan dan sisanya di luar kawasan hutan.

"Jika dibandingkan dengan data tahun-tahun sebelumnya, tren deforestasi menunjukkan sedikit kenaikan, namun tetap lebih rendah dibandingkan rata-rata deforestasi dalam satu dekade terakhir," kata Kementerian Kehutanan dalam dokumen tersebut.

Untuk menekan angka deforestasi, Kementerian Kehutanan melakukan reforestasi dengan Rehabilitasi Hutan dan Lahan seluas 217,9 ribu hektare pada tahun 2024. Angka tersebut merupakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan di dalam kawasan seluas 71,3 ribu hektare dan di luar kawasan seluas 146,6 ribu hektar, baik yang berasal dari sumber pendanaan APBN maupun pendanaan non APBN.

Sementara itu, dalam satu dekade terakhir, angka rata-rata Rehabilitasi Hutan dan Lahan seluas 230 ribu hektar eper tahun dimana angka ini dapat menjadi referensi pengurang angka deforestasi. Upaya ini akan tercatat sebagai penambah tutupan hutan dan lahan pertanian campuran/agroforestry dan sebagian  menjadi tutupan hutan sekunder.

Kementerian mengatakan bakal melakukan beberapa langkah untuk menekan angka deforestasi, seperti pengendalian kebakaran hutan dan lahan hingga penegakan hukum.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement