Sabtu 31 May 2025 15:00 WIB

Uni Eropa akan Longgarkan Kebijakan Iklim

Komisi Eropa disebut tengah menyiapkan langkah-langkah yang lebih fleksibel.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
Orang-orang berjalan di jalan tertutup lumpur akibat banjir di Kota Picanya, Provinsi Valencia, Spanyol, 31 Oktober 2024.
Foto: EPA-EFE/MIGUEL ANGEL POLO
Orang-orang berjalan di jalan tertutup lumpur akibat banjir di Kota Picanya, Provinsi Valencia, Spanyol, 31 Oktober 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS — Komisi Eropa dikabarkan akan melonggarkan sejumlah langkah dalam upaya mencapai target iklim tahun 2040. Menurut sejumlah diplomat Uni Eropa, kebijakan baru yang akan diumumkan pada Juli mendatang itu memungkinkan lebih banyak fleksibilitas, khususnya bagi industri domestik.

Para diplomat yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa Komisioner Iklim Uni Eropa, Wopke Hoekstra, telah mengonfirmasi rencana pengumuman target iklim Uni Eropa 2040 pada 2 Juli 2025. Konfirmasi itu disampaikan dalam pertemuan tertutup pada Rabu (28/5/2025).

Baca Juga

Sesuai rencana, Uni Eropa akan tetap menargetkan pemangkasan emisi sebesar 90 persen pada 2040 dibandingkan tingkat tahun 1990. Namun, Komisi Eropa disebut tengah menyiapkan langkah-langkah yang lebih fleksibel untuk mencapainya. Salah satunya adalah memungkinkan industri domestik tidak harus memangkas emisi secara penuh hingga 90 persen, melainkan dapat menggunakan skema kredit karbon internasional untuk menutupi kekurangannya.

Hingga kini, juru bicara Komisi Eropa belum memberikan tanggapan resmi atas kabar tersebut. Namun, Komisi Eropa sebelumnya menegaskan bahwa mereka tidak akan mengurangi ambisi iklim blok tersebut.

Rencana pelonggaran ini muncul di tengah tekanan politik dan ekonomi dari berbagai negara anggota serta anggota Parlemen Eropa yang khawatir target ambisius tersebut akan membebani sektor bisnis. Saat ini, industri di kawasan Eropa sedang menghadapi lonjakan harga energi dan ancaman tarif impor dari Amerika Serikat.

Eropa merupakan kawasan yang mengalami pemanasan paling cepat di dunia. Namun Komisi Eropa telah menunda pengumuman target iklim 2040 selama beberapa bulan dan juga melonggarkan sejumlah regulasi pelaporan keberlanjutan untuk perusahaan.

Sikap negara-negara anggota terhadap target iklim ini pun beragam. Finlandia, Belanda, dan Denmark mendukung penuh pemangkasan emisi sebesar 90 persen.

Sementara, Italia dan Republik Ceko menolak target tersebut. Jerman menyatakan dukungannya dengan syarat negara anggota diperbolehkan membeli kredit karbon internasional.

Para diplomat juga menyebutkan bahwa Komisi Eropa tengah mempertimbangkan untuk memberi kelonggaran tambahan bagi negara anggota dalam memilih sektor mana yang harus paling banyak berkontribusi dalam pengurangan emisi.

Langkah ini dinilai sebagai strategi untuk menjaga negara anggota tetap berada di jalur menuju target net zero emission pada 2050.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement